Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pebasket Indonesia Harus Banyak Main di Luar Negeri

Foto : ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

banyak bermain di luar negeri I Pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta Youbel Sondakh memberikan instruksi saat laga semi final IBL 2023 melawan Pelita Jaya Bakrie Jakarta di BritAma Arena, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pebasket Indonesia harus banyak bermain di luar negeri jika basket nasional mau tampail di ­Piala Dunia Basket.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Para pebasket Indonesia harus banyak bermain di luar negeri jika basket nasional mau tampail di Piala Dunia Basket. "Laga internasional bagi para pemain muda menjadi syarat mutlak agar Timnas Bola Basket Indonesia mampu ambil bagian di Piala Dunia FIBA," kata pelatih Bola Basket Indonesia Patriots, Youbel Sondakh," Minggu (6/8).

Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia Basket, mulai 25 Agustus, namun hanya menjadi penonton. Youbel Sondakh menyebut diperlukan waktu setidaknya 10 tahun lagi untuk mengembangkan pebasket junior Indonesia agar bisa menyamai level para pemain di Piala Dunia FIBA.

"Harus dimulai dari SMA ya. Mereka bermain di luar negeri," kata Youbel usai laga Indonesia Patriots melawan Uni Emirat Arab. Dia menerangkan, untuk meningkatkan level permainan pebasket Indonesia harus dilakukan di luar negeri. Di sana persaingannya lebih dari Indonesia saat ini.

Youbel sempat menyebut beberapa pemain timnas yang memiliki orang tua asli Indonesia, namun bermain di kompetisi mahasiswa di AS seperti Derrick Michael ataupun Zane Adnan. Mereka bisa mengangkat level permainan timnas.

Namun Youbel menekankan, keharusan membawa banyak pebasket usia SMA bermain di luar negeri seperti AS, bukan hanya satu atau dua orang, seperti Derrick dan Zane, harus lebih banyak lagi. Menurut dia, ketika banyak pebasket muda Indonesia sudah terbiasa bermain di level internasional, saat pulang ke tanah air akan mengangkat level kompetisi nasional.

Dia juga minta para pemain muda yang mengisi rooster Indonesia Patriots, juga harus sering-sering berkompetisi di level internasional untuk bisa meningkatkan kualitas permainan. Youbel mencontohkan, para pemain Indonesia Patriots yang berlaga di Indonesia International Basketball Invitational (IIBI) sebenarnya merupakan pemain inti di klub masing-masing. Namun mereka belum bisa bersaing dengan pemain dari Suriah atau Uni Emirat Arab.

Youbel menyebut, dibutuhkan tiga turnamen internasional seperti halnya IIBI dalam satu tahun agar para pemain Indonesia bisa meningkatkan kualitas. Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top