Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Suara Parpol -- Pemerintah Menampung Gagasan yang Muncul

PDIP Tolak Wacana Penundaan Pemilu

Foto : istimewa

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto

A   A   A   Pengaturan Font

Wacara penundaan Pemilu 2024 hanya bikin gaduh. Pemerintah, KPU, dan DPR sudah menetapkan jadwalnya.

JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menolak wacana perpanjangan pemilu 2024 yang dilontarkan sejumlah elite partai politik (parpol). "Sebaiknya para elite politik fokus mencari solusi terhadap berbagai permasalahan bangsa yang muncul akhir-akhir ini seperti kelangkaan minyak goreng yang membuat susah rakyat," ujar Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto di Jakarta, Senin (28/2).

"Sebaiknya para elite politik fokus mencari solusi berbagai permasalahan bangsa, ketimbang sibuk dengan wacana penundaan Pemilu 2024," katanya. Dalam keterangannya, Hasto juga menegaskan, prioritas PDIP saat ini mengatasi berbagai dampak pandemi. Ia juga minta pemerintah fokus mengatasi kelangkaan minyak goreng, kenaikan harga kedelai yang berdampak pada industri tahu-tempe dan masalah penting lainnya daripada berimajinasi penundaan pemilu.

"Pemerintah dan DPR sudah sepakat menyelenggarakan pemilu pada 14 Februari 2024," tandas Hasto. Ditambahkannya, penundaan Pemilu 2024 justru akan berimplikasi pada perpanjangan masa jabatan presiden dan parlemen. Ini juga berimplikasi pada perpanjangan masa jabatan kepala daerah.

Ia pun menegaskan, PDIP tidak sepakat dengan wacana penundaan pemilu tersebut. "Kami minta para elite politik taat pada konstitusi serta tidak mengkhianati semangat reformasi yang telah mengamanatkan pembatasan masa jabatan presiden," tukasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, melontarkan wacana penundaan Pemilu 2024. Muhaimin berasalan, Pemilu 2024 harus ditunda agar upaya perbaikan ekonomi akibat pandemi tak terganggu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top