Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pidato Kebangsaan - Menjadi Pemimpin itu Harus Kokoh dalam Prinsip

PDIP Puji Visi Indonesia Jokowi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pidato kebangsaan Jokowi yang diberi nama Visi Indonesia menggambarkan langkah dan komitmen presiden terpilih untuk memajukan bangsa ini.

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa pihaknya memuji pidato yang disampaikan Presiden RI terpilih, Joko Widodo (Jokowi), dalam acara Visi Indonesia. Menurut dia, pidato Visi Indonesia Jokowi sangat visioner dan mengakar kuat pada pancasila. "Sebagai Presiden, Pak Jokowi memiliki sense of direction bagi masa depan bangsa. Berbagai tantangan kemajuan teknologi, kompetisi antarbangsa, dijawab dengan sangat baik melalui visi Indonesia Raya. Kesemuanya menyentuh aspek paling mendasar, bahwa pembangunan manusia Indonesia menjadi kunci seluruh gerak kemajuan tersebut," ujar Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima Koran Jakarta, Senin (15/7).

Hasto menilai, pidato Jokowi jujur dan melihat secara jernih tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia dan menegaskan betapa pentingnya pola pikir baru. Artinya, pola pikir yang tidak ada lagi kerja linier, kerja rutinitas, kerja monoton, serta kerja di zona nyaman. "Dan ketegasannya bahwa Bangsa Indonesia harus berubah, adaptif, produktif, lebih kreatif, dan kompetitif, menunjukkan kuatnya pemahaman terhadap sense of direction tersebut," ucapnya.

Kemudian, Hasto menganggap bahwa dalam menjadi pemimpin itu harus kokoh dalam prinsip, terlebih ketika berkaitan dengan Pancasila dan kebinnekaan Indonesia. Menurut dia, Jokowi merupakan seorang pemimpin yang memegang teguh konstitusi dan menjalankannya dengan selurus-lurusnya. "Prinsip itulah yang ditegaskan Pak Jokowi. Syarat bagi Indonesia satu adalah Pancasila yang dibumikan dalam seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara," terangnya.

Hasto melanjutkan, dalam pidato Jokowi menegaskan bahwa sebagai presiden dirinya tidak memberikan ruang sedikitpun terhadap pihak-pihak yang mengganggu Pancasila. Ia menambahkan, bahkan mengatakan bahwa ketegasan Jokowi bagaikan panggilan nasional bagi seluruh lembaga negara serta aparat penegak hukum untuk menjalankan kebijakan yang ideologis tersebut. "Dengan menjadikan Pancasila hidup dalam seluruh gerak kehidupan berbangsa, maka Indonesia yang satu, berdaulat, berkemajuan, adil dan makmur bisa kita wujudkan," tandasnya.

Semakin Yakin

Sementara itu, dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Bara Hasibuan, mengatakan bahwa pidato Visi Indonesia Jokowi membuat dirinya semakin yakin bahwa partainya memiliki visi yang sama dengan presiden. Menurutnya, pidato Jokowi menjadi panggilan nasional untuk menjawab tantangan bangsa ditengah gerusan ideologi yang berupaya melemahkan pancasila. "Ini abad yang kompetitif, tantangan ideologis, memperkuat nilai pancasila. Ancaman radikalisme itu nyata, dan PAN memiliki basis yang unik dan banyak yang memang dibutuhkan untuk jawab tantangan tersebut," ucapnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Menurut dia, ada banyak opsi yang akan dilakukan PAN jika nantinya akan bergabung ke koalisi Jokowi, seperti di pemerintahan, pimpinan MPR, serta di parlemen. Bara menambahkan, yang terpenting adalah partainya memiliki sarana untuk bisa bekerja secara nyata membantu Jokowi. Terkait rekonsiliasi sudut pandang partai pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf berbeda dengan partai-partai koalisi yang mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Pendekatan masih terus dilakukan.

tri/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top