Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

PDB Tiongkok Tidak Mungkin Melampaui AS dalam Beberapa Dekade Mendatang

Foto : Istimewa

Pusat Riset Ekonomi Jepang mengatakan, ekonomi Tiongkok akan melambat sebagai akibat dari kebijakan nol-COVID, pembatasan ekspor AS dan, dalam jangka panjang, kekurangan tenaga kerja yang berasal dari populasi yang menyusut.

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Pusat Riset Ekonomi Jepang atau Japan Center for Economic Research (JCER), pada Rabu (14/12) mengatakan, produk domestik bruto nominal Tiongkok tidak mungkin melampaui Amerika Serikat (AS) dalam beberapa dekade mendatang, menjatuhkan perkiraan tahun lalu bahwa dua ekonomi terbesar dunia akan bertukar peringkat pada 2033.

Dilansir oleh Nikkei Asia, lembaga think tank itu mengatakan, perekonomian Tiongkok akan melambat sebagai akibat dari kebijakan nol-COVID yang ketat dan pembatasan ekspor AS yang lebih kuat ke Tiongkok.

"Dalam jangka panjang, kekurangan tenaga kerja yang berasal dari berkurangnya populasi negara itu akan menghambat pertumbuhan ekonominya," tambahnya.

Setiap Desember, JCER merilis prakiraan pertumbuhan jangka panjang hingga 2035 untuk 18 negara di kawasan Asia-Pasifik.
Ketika pandemi melanda pada 2020, JCER memperkirakan bahwa Tiongkok akan mengambil alih posisi AS sebagai ekonomi terbesar dunia dalam hal PDB nominal paling cepat pada 2028, dengan mempertimbangkan penahanan virus yang lebih cepat oleh Beijing dan pembukaan kembali ekonomi. Namun, pada 2021, JCER mendorong perkiraan itu kembali ke tahun 2033 dengan alasan peraturan Teknologi Informasi Beijing yang lebih ketat akan menghambat inovasi.

Menurutnya, perkiraan tahun ini membayangkan perlambatan lebih lanjut dalam pertumbuhan ekonomi Tiongkok hingga di bawah 3 persen pada tahun 2030-an. Pada tahun 2035, akan turun menjadi 2,2 persen, turun 0,8 poin persentase dari perkiraan tahun 2021 dan mendekati pertumbuhan AS sebesar 1,8 persen pada tahun yang sama. Meskipun ekonomi Tiongkok, yang diukur dengan PDB nominal, akan mendekati AS, itu hanya akan menjadi 87 persen sebesar AS pada tahun 2035.


Ada dua faktor utama di balik perkiraan perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Pertama adalah kebijakan nol-COVID. Meskipun Tiongkok mengumumkan langkah-langkah pada 7 Desember untuk melonggarkan beberapa pembatasan, infeksi meningkat di kota-kota seperti Beijing. Untuk perkiraan tahun 2022, JCER mengasumsikan bahwa semua pembatasan, termasuk perjalanan ke luar negeri, akan dicabut pada atau setelah tahun 2025.

Indeks sentimen konsumen Tiongkok jatuh ke level terendah sepanjang masa di bulan April, setelah ekonomi melambat menyusul lockdown di Shanghai. Indeks datar di bulan Oktober. Banyak rumah tangga khawatir tentang masa depan dan mempertahankan pengeluaran yang lebih ketat.

Faktor kedua adalah pembatasan ekspor AS ke Tiongkok. Pada bulan Oktober, pemerintahan Presiden Joe Biden memberlakukan peraturan baru yang mewajibkan eksportir memperoleh lisensi dari Departemen Perdagangan untuk menjual semikonduktor canggih dan Tiongkok teknologi tinggi lainnya ke perusahaan China. Selain itu, Partai Republik, yang akan memegang mayoritas kursi di majelis rendah AS mulai Januari, menuntut tindakan keras terhadap Tiongkok.

JCER yakin kedua faktor ini akan memperlambat laju peningkatan produktivitas di Tiongkok.

"Jika terjadi kontingensi Taiwan, pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan semakin terbebani karena perusahaan asing akan mempercepat perpindahan mereka dari negara tersebut," ujarnya.

Dalam jangka panjang, penurunan populasi Tiongkok diperkirakan akan menghambat pertumbuhan. "Tiongkok tidak akan dapat melampaui AS secara ekonomi, bahkan setelah 2036," kata JCER, karena peningkatan produktivitas yang lebih lambat ditambah dengan kekurangan tenaga kerja.

Partai Komunis Tiongkok telah menetapkan dua target jangka panjang untuk tahun 2035 dan pertengahan abad ini dalam amandemen konstitusi yang dibuat pada bulan Oktober. Targetnya untuk tahun 2035 adalah meningkatkan PDB per kapita nasional menjadi negara maju tingkat menengah.

Partai tersebut belum merilis secara spesifik, tetapi para ahli percaya bahwa itu adalah gabungan Italia dan Spanyol, dengan PDB per kapita sekitar 30.000 dolar AS. JCER menempatkan angka di 25.745 dolar AS pada tahun 2035, turun 8,6 persen dari perkiraan dua tahun lalu.

Konstitusi bersumpah bahwa Tiongkok akan menjadi " negara sosialis modern " pada pertengahan abad ini, memimpin dunia dalam berbagai bidang mulai dari ekonomi hingga kekuatan militer. Tetapi ada kemungkinan Tiongkok tidak akan menyusul AS

"Tiongkok mungkin dihantui dalam jangka panjang oleh hambatan seperti pembatasan ekspor AS, kebijakan nol-COVID, pembatasannya sendiri pada industri TI dalam negeri dan lainnya, serta penyesuaian pasar properti," tegas JCER.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top