Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PCOS, Gangguan Hormonal yang Pengaruhi Kesuburan

Foto : Istimewa

Ilustrasi gangguan hormonal yang pengaruhi kesuburan.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Salah satu gangguan yang membuat pasangan sulit mendapatkan keturunan adalah adanya gangguan ovulasi jenis sindrom polikistik ovarium ataupolycystic ovarian syndrome(PCOS). Gangguan hormonal tersebut kemudian berpengaruh pada kesehatan termasuk kesehatan reproduksi.

Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Pondok Indah IVF Centre, dr. Gita Pratama, Spog-KFER, M.RepSc, PCOS adalah sindrom atau kumpulan beberapa gejala yang menyerang indung telur (ovarium) dan proses pelepasan sel telur (ovulasi).

"Bisanya perempuan yang mengalami PCOS memiliki tiga masalah seperti terdapat kista pada ovarium, kadar hormon laki-laki lebih tinggi, dan siklus menstruasi yang tidak berkala," ujar dia dalam diskusi Small Group Media Discussion RS Pondok Indah Group, Kamis (27/5).

Gita memaparkan, penyakit PCOS dapat dideteksi pada haid pertama perempuan meski kurang terlihat dengan jelas tanpa pemeriksaan oleh dokter. Salah satu faktor yang mempengaruhi gangguan itu selain faktor keturunan adalah faktor obesitas.

Terdapat beberapa gejala umum PCOS antara lain siklus menstruasi yang tidak teratur, terjadi menstruasi berat atau perdarahan banyak, pertumbuhan rambut atau bulu pada titik tertentu yang tidak wajar seperti wajah, punggung, perut, dan dada, serta tumbuh jerawat pada wajah, dada, dan punggung atas.

Jika seorang perempuan dengan ciri-ciri tersebut dan ingin mendapatkan keturunan, maka diharapkan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui apakah memang menderita PCOS atau mengalami penyakit yang lain. "Dari gejalanya dokter akan memeriksa untuk memastikan apa yang terjadi sebenarnya," ujar dia.

Untuk menghindari terjadinya PCOS yang disebabkan karena kadar hormon laki-laki yang berlebihan pada wanita ia menyarankan untuk merubah gaya hidup. "Perubahan hormon dipengaruhi daya hidup kita. Yang tadinya malas gerak mulai sekarang bisa melakukan banyak aktivitas fisik," kata dia.

Wanita bisa melakukan olahraga dalam waktu 50 menit per minggu. Atau ketika memiliki obesitas bisa 240 menit per minggu. "Selain olahraga yang harus dilakukan kemudian agar cepat hamil adalah pasangan melakukan hubungan intim secara teratur. Normalnya adalah 2-3 kali dalam seminggu," ujar dia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top