Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PBSI Targetkan Satu Gelar di All England

Foto : ANTARA/HAFIDZ MUBARAK
A   A   A   Pengaturan Font

PBSI hanya mematok meriah satu gelar All England 2019 dari sektor ganda putra.

JAKARTA - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mematok target minimal satu gelar di All England 2019. Satu gelar di ajang yang berlangsung di Birmingham, Inggris pada 6-10 Maret itu diharapkan diraih dari sektor ganda putra.

Pada ajang kejuaraan bulu tangkis bergengsi dan tertua di dunia itu, Indonesia mengirimkan 36 wakilnya di ajang tahunan tersebut, termasuk pemain andalannya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang merupakan juara tahun 2017 dan 2018.

"Minimal satu (gelar) dulu. Kami tahu kok kondisi semua sektor. Ya melenceng satu, satu deh yang bisa memenuhi dan ternyata sampai sekarang begitu terus. Saya sih inginnya dua," kata Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Susy di Pelatnas Cipayung, Senin (4/2) kemarin.

Tahun ini, skuat Indonesia di All England sedikit mengalami perubahan, terutama di ganda campuran. Sektor ini kekuatannya boleh dibilang berkurang menyusul pensiunnya Liliyana Natsir dan Debby Susanto. Bersama Tontowi Ahmad, Liliyana mengukir hattrick juara pada 2012-2014. Sementara Debby bersama Praveen Jordan menjuarai All England 2016.

"Tetap kalau saya satu dulu, siapa tahu nanti tunggal putri ya. Tahun ini kayaknya berusaha tunggal putri bangkit, memperbanyak gelar di putri. Tapi putranya jangan ditinggalkan. tunggal putra juga sudah lumayan tapi konsistennya belum," jelas Susy.

Kejuaraan Besar

Pemusatan latihan nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Pelatnas PBSI) akan memfokuskan pengiriman pasangan andalan ganda putra, Marcus/Kevin atau akrab disapa pasangan Minions dalam berbagai kejuaraan dan turnamen internasional.

"Pemain setingkat Marcus/Kevin memang harus selektif memilih turnamen. Kami harus bisa menjaga ondisi mereka karena mereka tentu akan menjadi sasaran bagi lawan-lawan untuk dikalahkan," kata Susy.

Minions, lanjut Susy, akan fokus pada All England, Kejuaraan Dunia, Piala Sudirman, turnamen BWF Tour Finals, dan kejuaraan-kejuaraan besar lainnya. "Kami ingin penampilan puncak Marcus/Kevin pada Olimpiade. Kami tidak akan mengirimkan mereka ke berbagai turnamen karena akan mempengaruhi aspek nonteknisnya," katanya.

Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu mengatakan alasan pengaturan kejuaraan bagi Minions menyusul peringkat pasangan atlet putra itu pada satu dunia.

"Jika mereka terlalu banyak mengikuti turnamen, mereka akan menghadapi masa jenuh. Kami menjaga kondisi dan motivasi mereka.

Kejuaraan All England 2019 menjadi salah satu turnamen penting bagi Kevin/Marcus setelah meraih gelar juara pada 2017 dan 2018 di Birmingham. Minions meraih gelar juara All England 2017 dengan mengalahkan ganda China Li Junhui/Liu Yuchen 21-19, 21-14.

Sedangkan pada 2018, Kevin/Marcus menaklukkan ganda Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen 21-18, 21-17 guna memetik gelar juara.

Sementara itu, PP PBSI memberikan dispensasi libur kepada pebulu tangkis yang merayakan Imlek. Namun, sisanya tetap latihan seperti biasa. "Diberikan waktu libur satu hari saja karena mereka pasti ingin merayakan di rumahnya. Tapi setelah itu, keesokan harinya kembali latihan lagi," kata Susy.

Susy menjelaskan tidak ada acara khusus yang disiapkan di pelatnas. Sebab, sebagian atletnya lebih memilih berkumpul bersama keluarganya. "Enggak ada (acara khusus) karena pasti kumpul bersama orang tua. Sudah begitu pasti cari angpau lah," tuturnya.

Sedangkan sisa atlet lainnya, diungkapkan tetap menjalani latihan seperti biasa. Apalagi, ke depan persiapan menuju turnamen-turnamen di Eropa, dimulai Spanyol Masters, Jerman Open, dan All England 2019. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top