Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PBSI Targetkan Meloloskan 10 Atlet ke Olimpiade

Foto : BADMINTONINDONESIA.ORG
A   A   A   Pengaturan Font

PBSI pasang target untuk meloloskan 10 atlet dari lima nomor ke Olimpiade 2020 Tokyo.

JAKARTA - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) bertekad untuk meloloskan dua wakil dari lima sektor ke Olimpiade 2020 Tokyo. Untuk mencapai target tersebut, PBSI akan selektif menentukan skuat pelatnas lewat promosi dan degradasi.

Promosi dan degradasi pelatnas bulu tangkis dilaksanakan mulai tahun ini. Pemain dipulangkan ke klub dan mereka yang dinilai kompeten akan dipanggil ke Cipayung awal tahun 2019. Pebulutangkis elite dan pelapis tak hanya dihadapkan pada ajang rutin, namun mulai Mei harus mengumpulkan poin Olimpiade 2020. Atlet pelapis diminta segera naik kelas.

PBSI berharap agar masing-masing sektor bisa meloloskan dua wakil. Merujuk regulasi yang ada, sektor ganda harus bisa menempatkan dua wakil di peringkat delapan besar untuk sektor ganda dan dua wakil yang ada di peringkat 16 besar hingga penutupan perebutan poin pada 26 April 2019.

"Sekarang ini kan ada tiga kategori (atlet pelatnas PBSI), elite, pelapis, dan junior. Pelapis ini harus cepat naik sehingga bisa kami siapkan nominasi olimpiade. Misalnya, tunggal putra nominasinya ada empat sampai enam orang," kata Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Susy Susanti, di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Nah, mereka bersaing sambil dilihat, yang tidak bisa bersaing, otomatis akan tersingkir. Karena, sekarang kan minimal dua di 16 besar. Jadi, kami inginkan jumlahnya sebanyak itu," jelas Susy.

Menilik kekuatan saat ini, boleh dibilang, untuk meloloskan dua wakil, bisa jadi tunggal putri yang paling sulit. Gregoria Mariska Tunjung (ranking ke-14) masih sendirian di 16 besar. Fitriani, peringkat kedua nasional, ada di ranking ke-33.

Selain itu, sektor ganda campuran harus bekerja ekstra keras untuk memenuhi aturan itu. Sampai saat ini, tak ada satupun ganda campuran Indonesia yang masuk peringkat delapan besar dengan tanpa memperhitungkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Stok pemain pelatnas ganda campiran memang cukup banyak. Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, bersama Tontowi dan pasangan baru digadang-gadang bisa lolos ke Tokyo.

Ganda putri juga baru memiliki satu pasangan yang berhasil menembus delapan besar, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Tapi, berkaca penampilan setahun ini dan BWF World Tour Finals di Guangzhou, ganda putri harus segera menemukan pola permainan yang lebih sip untuk mengadang ganda putri Jepang yang memiliki daya juang super dan teknik mumpuni. Selain itu, ganda putri wajib untuk bisa menelurkan pelapis Greysia/Apriyani. Beberapa kali bongkar pasang di pelapis belum menunjukkan hasil sip.

Tunggal putra setidaknya sudah memiliki gambaran untuk meloloskan dua wakil dengan Anthony Sinisuka Ginting, Tommy Sugiarto, dan Jonatan Christie menempati 16 besar. Ganda putra juga memiliki dua wakil di delapan besar saat ini. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di delapan besar.

"Target kami tahun depan bisa dua per sektor. Target kami meloloskan sebanyak-banyak atlet, semoga bisa tercapai," peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona itu.

Komposisi Pelatnas

PBSI juga akan melakukan promosi degradasi bagi atlet-atlet pelatnas Cipayung. Atlet-atlet hasil dari Kejurnas bukutangkis 2018 akan menjadi penghuni baru. Susy mengatakan Kejurnas ini menjadi bagian penting bagi para atlet muda untuk bisa masuk pelatnas. Sementara untuk atlet pelatnas Cipayung, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan para pelatih sebagai bahan penilaian.

"Satu pertandingan penting khususnya untuk pemain muda sebagai seleksi ke pelatnas. Tak hanya di Kejurnas, tapi semua turnamen sepanjang tahun termasuk di daerah. Kejurnas ini finalnya. Siapa pun taruna yang juara diberi kesempatan Magang di Pelatnas. Setelahnya ada penilaian teknik, fisik, dan karakter. Apakah layak jadi tim utama. Divisi II memang luar pulau, tapi kalau ada yang layak kami tetap nilai juga," kata Susy.

Susy juga menambahkan jumlah yang akan menghuni pelatnas pada tahun depan tak akan melebihi 105 atlet. "Nama-nama belum (promosi-degradasi), karena saat ini semua masih dipulangkan ke klub. Rapat sudah dengan pelatih. Mematangkan semua usulan dari pelatih pelatnas dan pelatih di klub. Lihat rangking juga," ujarnya. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top