Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PBSI Evaluasi Sektor Tunggal

Foto : ANTARA/Muhammad Adimaja
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ganda campuran dan ganda putra berhasil mempersembahkan gelar juara pada ajang Indonesia Open 2018. Sayangnya, tiga sektor lainnya, tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri masih jauh dari harapan.

Dua gelar juara dari turnamen BWF super 1000 itu diraih melalui ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan ganda putra andalan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Sedangkan tiga sektor lainnya masih belum menunjukkan peningkatan.

Tunggal putra dan putri berguguran di babak 16 besar. Sementara, ganda putri sampai perempat final. Melihat pencapaian itu, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, menyadari lemahnya sektor tunggal putra dan putri serta ganda putri.

Di sektor ganda putri, PBSI menurunkan cukup banyak wakil di ganda putri dengan hasil terbaik diraih Greysia Polii/Apriyani rahayu dengan mencapai babak perempat final.

Pada sektor tunggal putri, PBSI menurunkan empat wakil pelatnas di tunggal putri Indonesia Open. Hanya Gregoria Mariska Tunjung yang lolos ke babak kedua. Fitriani, Dinar Dyah Ayustine, dan Lyanny Allesandra terhenti di babak pertama.

"Kami paham lah. Kalau tunggal putri, saat saya masuk kemudian sim salabim satu dua tahun langsung juara kan tidak juga. Lima tahun atau dua tahun ke depan minimal masuk dulu di level elite dunia atau minimal juara di superseries," kata Susy.

Di sektor tunggal putra, Indonesia hanya mampu mendapatkan dua tempat di Indoensia Open: Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Jonatan disingkirkan Viktor Axelsen dari Denmark di babak pertama, Anthony dikandaskan wakil Jepang, Kento Momota, yang kemudian menjadi juara. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top