Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PBSI Cari Pengganti Butet

Foto : ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY
A   A   A   Pengaturan Font

PBSI masih mencari pengganti untuk Liliyana Natsir. Namun, selepas Liliyana pensiun, Tontowi Ahmad akan dipasangkan dengan Winny Oktavina Kandow.

JAKARTA --Pelatih sektor ganda campuran pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Richard Mainaky mengaku melihat potensi atlet-atlet junior sebagai pengganti Liliyana Natsir yang dapat diandalkan dalam berbagai kejuaraan internasional.

"Pemain muda itu tidak seluruhnya bisa menjadi pengganti Butet (sapaan Liliyana Natsir), tapi saya lihat dari permainan individu ada banyak pemain yang berubah dan ada kemajuan," kata Richard selepas pertandingan final Indonesia Masters 2019 di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1).

Pasangan atlet Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kalah dalam tiga gim 21-19, 19-21, 16-21 selama 56 menit dari ganda China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong turnamen tingkat dalam turnamen tingkat Super 500 itu.

"Ada banyak bakat pada generasi di bawah. Tapi, mereka perlu dibentuk. Perilaku mereka juga perlu dibentuk. Setiap pemain punya karakter dan ciri yang berbeda. Ada yang mendekati Butet, seperti Melati ataupun Gloria," kata pelatih yang telah 23 tahun mengabdi di pelatnas PBSI itu.

Richard juga mengindikasikan peluang untuk mengambil pemain-pemain ganda putri untuk menjadi pemain ganda campuran sebagaimana pernah dilakukannya terhadap Butet. "Dulu Butet, Vita Marissa, dan Debby Susanto juga dari ganda putri. Tapi kalau ambil dari ganda putri, saya harus melihat perkembangannya. Saya lebih memaksimalkan atlet-atlet yang sudah di ganda campuran," katanya.

Selepas Butet pensiun, Richard akan memasangkan Tontowi Ahmad dengan atlet putri Winny Oktavina Kandow karena pemain putri ganda campuran lain sudah masuk kualifikasi Olimpiade. "Gloria sudah bersama Hafiz dan Melati sudah bersama Praveen. Kedua pasangan itu sudah masuk 16 besar. Kalau diganti, kami harus mulai lagi dari peringkat bawah. Padahal kami harus mengejar poin Olimpiade. Saya fokuskan Owi dan Winny untuk mencari peringkat setinggi-tingginya," katanya.

Richard telah menyampaikan pesan kepada Owi agar fokus pada tugas berikutnya sebagai pasangan Winny. "Saya bilang ke Owi untuk tidak memikirkan hasil pertandingan terakhir tadi. Dia harus fokus dan kerja keras lagi karena memulai dari peringkat bawah," katanya.

Pasangan atlet bulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mempersembahkan perlawanan ketat menghadapi pasangan China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong pada pertandingan final Indonesia Masters 2019 di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Minggu sebagai penampilan terakhir pasangan atlet itu.

Indonesia Masters 2019 menjadi penampilan terakhir Butet yang berusia 33 tahun sebelum pensiun dan memfokuskan diri pada bisnis yang digelutinya sejak 2015.

Minimal 14 Turnamen

Sementara itu, gGanda putra peringkat delapan dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang baru dikontrak oleh sponsor baru Mizuno, harus bermain minimal 14 turnamen dalam setahun agar bisa lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.

"Targetnya lolos ke Tokyo 2020. Targetnya minimal main di 14 turnamen setahun," ujar Hendra Setiawan seusai bertanding pada final Indonesia Masters di Istora Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, Minggu.

Hendra dan Ahsan terikat kontrak dua tahun dengan Mizuno dengan target lolos Olimpiade Tokyo 2020. Pada final di Istora, Minggu, Hendra/Ahsan harus mengakui keunggulan ganda putra nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang mengalahkan mereka dua gim langsung 21-17, 21-11 hanya dalam waktu 25 menit. Gelar ini menjadi gelar kedua Marcus/Kevin pada 2019 setelah pekan lalu juara di Malaysia Masters.

Hasil tersebut menurut Hendra cukup memuaskan bagi mereka, meskipun masih harus dievaluasi lagi. "Setelah ini kami akan berlatih kembali dan sparring di Pelatnas," tambahnya.

Ditanya apakah mereka mengalami kesulitan harus beradaptasi dengan peralatan baru, Hendra mengaku sudah mulai terbiasa. "Sekarang sudah tiga minggu, jadi sudah mulai terbiasa," kata juara Olimpiade Beijing 2008 bersama Markis Kido itu. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top