Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Senjata Pemusnah Massal

PBB Sepakat Perkuat Larangan Senjata Biologis

Foto : disarm.emb-japan.go.jp

Dubes Jepang untuk Konferensi Perlucutan Senjata, Ichiro Ogasawara

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Sebuah konferensi PBB telah menyetujui langkah-langkah memperkuat pakta yang ditujukan untuk melarang senjata biologis.

Para delegasi Konvensi Senjata Biologis di Jenewa, Swiss, dengan suara bulat menyetujui untuk membuat sebuah kelompok kerja guna memverifikasi kepatuhan dan meningkatkan transparansi di antara negara-negara anggotanya.

Konferensi kajian ini berlangsung pada 28 November hingga 16 Desember di sejumlah kantor pusat PBB di Eropa. Konvensi ini isinya melarang pengembangan, produksi, pemilikan, pemindahan, penimbunan, dan penggunaan senjata biologis yang menggunakan virus, bakteri, dan patogen lainnya.

Para delegasi di konferensi kajian ke-9 ini memusatkan perhatian pada cara memperkuat perjanjian guna mencegah penggunaan virus dan patogen lainnya sebagai senjata di saat pandemi virus korona terus mengancam kesehatan publik di seluruh dunia.

Kesepakatan untuk memperkuat pakta tersebut dicapai pada hari terakhir pertemuan yang berlangsung sekali dalam lima tahun ini. Sejumlah tantangan mengemuka untuk mencapai kemajuan dalam pembahasan para delegasi, termasuk klaim oleh Russia yang menyatakan Amerika Serikat (AS) dan Ukraina, secara rahasia bekerja sama mengembangkan senjata biologis.

Kesepakatan ini tidak memasukkan redaksional yang diupayakan beberapa delegasi terkait situasi penerapan larangan tersebut.

Duta Besar Jepang untuk Konferensi Perlucutan Senjata, Ichiro Ogasawara, selaku wakil ketua pertemuan ini mengatakan bahwa hasilnya tidak terlalu sesuai dengan harapan awal, tetapi menghasilkan persetujuan secara bulat adalah hal yang baik.

"Negara-negara memiliki perasaan yang sama mengenai pandemi dan dampaknya terhadap dunia. Upaya berlanjut diperlukan untuk memperkuat konvensi ini menuju pertemuan kajian yang akan datang," ucap Ogasawara.

Penegasan Russia

Sementara itu seorang diplomat senior Russia pada Jumat (16/12) menegaskan bahwa negaranya tidak akan menggunakan senjata biologis di tengah kekhawatiran bahwa invasi Russia ke Ukraina akan meningkatkan risiko penggunaan senjata pemusnah massal.

"Sama sekali bukan masalah bagi Russia untuk melepaskan senjata biologis," ucapKonstantin Vorontsov, wakil kepala Departemen Non-Proliferasi dan Pengendalian Senjata Kementerian Luar Negeri Russia.

Moskwa, kata Vorontsov, sepenuhnya berkomitmen pada kewajibannya di bawah perjanjian internasional yang melarang penggunaan senjata biologi dan kimia serta agen bakteriologis. Kami tidak memiliki program apapun di bidang militer yang berkaitan dengan senjata biologis," ujar dia seraya menambahkan bahwa semua aktivitas Russia di bidang biologis sepenuhnya untuk tujuan damai dan tidak lebih dari itu.

Vorontsov mengatakan pertanyaan yang diajukan tentang ancaman senjata semacam itu dari Russia hanya ditujukan untuk mengalihkan isu dari apa yang dia klaim sebagai masalah sebenarnya yaitu aktivitas Amerika Serikat (AS) yang diduga jahat di Ukraina.

Sejak perang skala penuh Russia di Ukraina dimulai pada akhir Februari, Moskwa telah berulang kali menuduh Washington DC terlibat dalam dugaan pengembangan senjata biologis di Ukraina. Namun tudingan itu ditolak mentah-mentah oleh Washington DC dan Kyiv.AFP/NHK/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top