Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PBB: Pengangguran Kaum Muda Dunia Capai Tingkat Terendah dalam 15 Tahun

Foto : istimewa

Dengan jumlah 64,9 juta, jumlah total pengangguran muda di seluruh dunia pada tahun 2023 merupakan yang terendah sejak awal milenium.

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - PBB pada hari Senin (12/8), menyebutkan, pengangguran di kalangan pemuda secara global berada pada level terendah dalam 15 tahun, meskipun belum semua kawasan pulih dari keterpurukan akibat Covid-19.

Dikutip dari The Straits Times, jumlah penduduk usia 15 hingga 24 tahun yang tidak bekerja, mengenyam pendidikan atau pelatihan (Neet) mengkhawatirkan, kata Organisasi Perburuhan Internasional atauInternational Labour Organisation (ILO), seraya menambahkan pemulihan pascapandemi Covid-19 belum merata di semua kawasan.

"Kaum muda di wilayah tertentu dan banyak perempuan muda tidak merasakan manfaat dari pemulihan ekonomi. Dengan jumlah 64,9 juta, jumlah total pengangguran muda di seluruh dunia pada tahun 2023 merupakan yang terendah sejak awal milenium," kata ILO.

Laporan itu mengatakan, tingkat pengangguran kaum muda pada tahun 2023 sebesar 13 persen merupakan angka terendah dalam 15 tahun terakhir dan turun dari angka sebelum pandemi sebesar 13,8 persen pada tahun 2019.

"Diperkirakan angkanya akan turun lebih jauh hingga 12,8 persen tahun ini dan tahun depan," tambahnya.

"Namun, gambarannya tidak sama di berbagai kawasan. Di negara-negara Arab, Asia Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik, tingkat pengangguran kaum muda lebih tinggi pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2019."

Laporan Tren Ketenagakerjaan Global untuk Kaum Muda 2024 dari ILO memperingatkan tentang meningkatnya pekerjaan sambilan bagi kaum muda, dan makin lebarnya kesenjangan antara pasokan lulusan muda dan jumlah pekerjaan yang sesuai untuk mereka ambil.

Dikatakan terlalu banyak anak muda yang merupakan warga Neet dan kesempatan untuk mengakses pekerjaan layak terbatas di negara-negara ekonomi baru dan berkembang.

Angka Neet mencapai 20,4 persen pada tahun 2023, dan dua dari tiga Neet adalah perempuan. Angka Neet adalah 28,1 persen untuk perempuan muda pada tahun 2023, dan 13,1 persen untuk laki-laki muda.

Secara global, lebih dari separuh pekerja muda bekerja di sektor informal. Hanya di negara-negara berpendapatan tinggi dan menengah ke atas, mayoritas pekerja muda saat ini memiliki pekerjaan tetap dan aman.

"Tidak seorang pun dari kita dapat mengharapkan masa depan yang stabil jika jutaan anak muda di seluruh dunia tidak memiliki pekerjaan layak dan akibatnya merasa tidak aman serta tidak mampu membangun kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka dan keluarga mereka," kata Kepala ILO, Gilbert Houngbo.

"Masyarakat yang damai bergantung pada tiga unsur utama: stabilitas, inklusivitas, dan keadilan sosial; dan pekerjaan layak bagi kaum muda merupakan inti dari ketiganya," tambah Mantan Perdana Menteri Togo.

Laporan itu mengatakan meskipun ada sinyal ekonomi dan pasar tenaga kerja yang positif, survei menunjukkan kaum muda semakin cemas tentang masa depan.

"Banyak anak muda masa kini merasa tertekan karena kehilangan pekerjaan dan stabilitas pekerjaan, kondisi ekonomi, kurangnya mobilitas sosial lintas generasi, dan prospek kemandirian finansial mereka di masa depan," ungkap laporan itu.

Houngbo mengatakan hal ini bisa jadi karena sebagian besar pekerjaan yang tersedia "bersifat sementara dan tidak memiliki perlindungan sosial".

"Kami melihat sedikit sekali kemajuan dalam upaya memberikan lebih banyak anak muda pekerjaan yang layak, dan ini sebenarnya telah menjadi tren umum selama 20 tahun terakhir," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top