Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Stabilitas Kawasan I Tarif Angkutan Laut Meroket akibat Krisis di Laut Merah

PBB Minta Houthi Tinjau Keputusan Usir Warga AS-Inggris

Foto : ISTIMEWA

STEPHANE DUJARRIC Jubir Sekjen PBB - Permintaan staf PBB untuk pergi hanya karena kewarganegaraan itu tidaklah sesuai kerangka hukum.

A   A   A   Pengaturan Font

Pengusiran itu menyusul serangan gabungan oleh AS-Inggris terhadap Houthi di Laut Merah dan Teluk Aden.

NEW YORK - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Rabu (24/1), menanggapi tuntutan kelompok Houthi yang meminta agar warga AS dan Inggris yang bekerja untuk PBB dan organisasi kemanusiaannya meninggalkan Yaman.

Seperti dikutip dari Antara, Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa PBB telah menerima komunikasi dari kelompok Houthi, yang memberikan waktu sebulan kepada seluruh warga negara AS dan Inggris untuk meninggalkan wilayah yang berada di bawah kendali otoritas de facto tersebut.

"Perlu dikatakan bahwa setiap permintaan atau keharusan bagi staf PBB untuk pergi hanya karena kewarganegaraan staf tersebut tidaklah sesuai dengan kerangka hukum yang berlaku di PBB," ujar Dujarric.

"Hal itu tentu saja juga menghalangi kemampuan kami dalam memenuhi mandat untuk mendukung semua orang di Yaman. Dan kami menyerukan kepada semua otoritas di Yaman agar memastikan staf kami dapat terus menjalankan tugas mereka atas nama PBB."

Dujarric mengatakan bahwa staf PBB melayani tanpa memihak serta melayani bendera PBB, bukan yang lain. Juru bicara tersebut menolak untuk mengatakan berapa banyak warga negara AS dan Inggris yang saat ini bekerja untuk PBB di daerah-daerah yang dikuasai Houthi di Yaman.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top