PBB Khawatir Terhentinya Kesepakatan Biji-Bijian
Panen Gandum I Petani di wilayah Kharkiv sedang memanen gandum pada pertengahan Juli lalu di tengah terjadinya invasi Russia ke Ukraina. Seorang pejabat WFP pada Senin (26/6) menyatakan bahwa berakhirnya kesepakatan biji-bijian Laut Hitam akan berdampak fatal pada negara-negara di Afrika.
Seorang pejabat di Badan Pangan Dunia menyatakan bahwa berakhirnya kesepakatan biji-bijian Laut Hitam akan berdampak pada negara-negara Afrika timur dan mengakibatkan kenaikan harga pangan serta mengancam kelaparan bagi puluhan juta orang
JENEWA - Berakhirnya kesepakatan biji-bijian Laut Hitam akan berdampak pada negara-negara Afrika timur dan mengakibatkan kenaikan harga pangan serta mengancam kelaparan bagi puluhan juta orang. Hal itu diutarakan seorang pejabat bantuan pada Senin (26/6).
Russia telah mengancam untuk meninggalkan kesepakatan yang dikenal sebagai inisiatif biji-bijian Laut Hitam yang ditengahi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki pada Juli tahun lalu, jika hambatan pengiriman biji-bijian dan pupuknya tidak dihilangkan.
Seorang utusan Ukraina mengatakan dia yakin Russia akan menolak untuk memperbarui kesepakatan pada 18 Juli.
Inisiatif ini memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina dan produk pertanian lainnya dari pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam yang merupakan pasokan bahan pangan esensial ke pasar global.
Kelaparan di negara-negara Afrika timur, atau yang disebut Tanduk Afrika, dapat dihindari tahun ini karena musim hujan, yang diproyeksikan tidak akan turun selama lima tahun berturut-turut, akhirnya turun.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya