Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Krisis Global

PBB: Ketidaksetaraan Pendidikan dengan Cepat Menjadi Perpecahan Besar

Foto : ISTIMEWA

Antonio Guterres

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada Senin (19/9), memperingatkan bahwa ketidaksetaraan pendidikan telah dengan cepat membagi dunia, saat ia berusaha untuk menjaga pembangunan dalam agenda menjelang satu minggu diplomasi yang berfokus pada krisis global.

Sekjen PBB mengadakan pertemuan puncak khusus tentang pendidikan sehari sebelum para pemimpin dunia bertemu untuk Sidang Umum tahunan, meskipun sejumlah pejabat penting termasuk Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menunda kedatangan mereka di New York karena pemakaman Ratu Elizabeth II.

"Pendidikan berada dalam krisis yang mendalam. Alihalih menjadi penggerak yang hebat, pendidikan dengan cepat menjadi perpecahan besar," kata Guterres pada pertemuan puncak itu. Dia memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 memiliki "dampak yang menghancurkan" pada pembelajaran, dengan siswa miskin yang kekurangan teknologi, dan konflik semakin mengganggu sekolah.

Guterres mengimbau semua negara memprioritaskan peningkatan pengeluaran per siswa bahkan di tengah tanda tanya atas ekonomi global. Guterres juga mengecam kelompok Taliban di Afghanistan, yang telah merampas lebih dari satu juta gadis remaja dari pendidikan sejak militan Islam kembali berkuasa pada Agustus 2021.

"Saya mengimbau pihak berwenang di Afghanistan: Segera cabut semua pembatasan akses anak perempuan ke pendidikan menengah," katanya. Berbicara di KTT itu, Somaya Faruqi, yang merupakan bagian dari tim robotika gadis Afghanistan yang terkenal, mengatakan bahwa Taliban "secara perlahan menghapus keberadaan kita di masyarakat".
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Redaktur Pelaksana
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top