PBB: Hampir 25 Juta Orang di Sudan Butuh Bantuan Kemanusiaan
Warga negara bagian Khartoum dan al-Jazira, yang mengungsi akibat konflik yang sedang berlangsung di Sudan antara tentara dan paramiliter, mengantre untuk menerima bantuan dari organisasi amal di Gedaref, baru-baru ini.
Terpaksa Mengungsi
Griffiths mengatakan perang telah memicu krisis pengungsian terbesar di dunia, menewaskan lebih dari tujuh juta orang, dan 1,4 juta di antaranya telah menyeberang ke negara tetangga yang sudah menampung banyak pengungsi.
"Bagi rakyat Sudan, tahun 2023 adalah tahun penderitaan. Pada 2024, pihak-pihak yang berkonflik harus melakukan tiga hal untuk mengakhirinya. Melindungi warga sipil, memudahkan akses kemanusiaan, dan menghentikan pertempuran- segera," tambahnya.
Sudan telah dilanda perang antara militer, yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al- Burhan, yang merupakan kepala Dewan Kedaulatan yang berkuasa, dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Menurut perhitungan PBB, sedikitnya 12.260 korban telah tewas dan lebih dari 33 ribu luka-luka dalam konflik tersebut. Krisis kemanusiaan terus memburuk ketika hampir 6,8 juta orang meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan di Sudan atau di negara-negara tetangga.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya