
PBB Berusaha Pastikan Kelanjutan Penyelamatan Kelompok Termiskin

Sekjen PBB, Antonio Guterres
NEW YORK - Para pemimpin dunia, Senin (18/9), bertemu di KTT pembangunan PBB sebagai upaya memenuhi janji-janji ambisius untuk mengentaskan masyarakat termiskin di dunia, pada saat negara-negara rentan sedang menghadapi serangkaian krisis.
Namun, pertemuan diadakan menjelang Sidang Umum PBB tahunan yang dibuka pada Selasa, terancam dikesampingkan oleh meningkatnya ketegangan geopolitik, yang akan dilambangkan dengan kehadiran Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada pertemuan di New York.
Dikutip dari Channel News Asia, pada 2015, negara-negara anggota PBB mengadopsi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang berisi 17 target untuk mengubah dunia pada 2030, termasuk mengakhiri kemiskinan ekstrem dan memastikan tidak satu pun dari delapan miliar penduduk bumi yang mengalami kelaparan.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan KTT tersebut akan mengupayakan "rencana penyelamatan global" mengenai target-target tersebut, karena ia mengakui bahwa hanya sekitar 15 persen yang berada di jalur yang harus dipenuhi dan beberapa metriknya menuju ke arah sebaliknya. "Tujuannya adalah tentang harapan, impian, hak dan harapan masyarakat serta kesehatan lingkungan alam kita," kata Guterres.
"Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam sejarah, menyembuhkan perpecahan global dan membawa dunia kita menuju perdamaian abadi," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya