
PBB: 40 Petugas Bantuan Tewas Sejak Kudeta 2021

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Volker Turk
Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Volker Turk, melaporkan bahwa sekitar 40 petugas bantuan telah tewas di Myanmar sejak terjadinya kudeta militer. Turk mengatakan kematian itu adalah bagian dari upaya yang disengaja dan ditargetkan untuk menghalangi bantuan.
JENEWA - Kepala hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB), Volker Turk, pada Kamis (6/7) mengatakan bahwa sekitar 40 petugas bantuan telah tewas di Myanmar sejak kudeta militer yang menggulingkan pemimpin terpilih secara demokratis Aung San Suu Kyi pada 2021.
Dalam sebuah laporan kepada Dewan HAM, Turk mengutuk serangan langsung terhadap pekerja bantuan, yang sebagian besar bekerja untuk organisasi lokal, di tengah pertempuran antara junta militer dan lawan-lawannya.
Turk mengatakan kematian itu adalah bagian dari upaya yang disengaja dan ditargetkan untuk menghalangi bantuan dan penolakan yang diperhitungkan terhadap hak-hak dasar dan kebebasan untuk sebagian besar penduduk.
PBB sebelumnya telah memperingatkan bahwa halangan atau penolakan bantuan kemanusiaan dapat menjadi pelanggaran serius terhadap hukum HAM dan kemanusiaan internasional.
"Junta telah membunuh dan melukai ribuan warga sipil sambil menghancurkan properti dan infrastruktur yang diperlukan untuk bertahan hidup, termasuk makanan, tempat tinggal, dan pusat medis," ucap Turk. "Diperkirakan 1,5 juta orang telah mengungsi dan sekitar 60.000 bangunan sipil dilaporkan telah dibakar atau dihancurkan," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya