Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Misa Rabu Abu

Paus Mendesak Umat Katolik Tinggalkan Media Sosial dan Lakukan Refleksi

Foto : ANDREAS SOLARO/AFP

Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus

A   A   A   Pengaturan Font

ROMA - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, mendesak umatnya untuk melupakan hal-hal duniawi dan fokus pada hal-hal penting. Hal itu disampaikan pemimpin tertinggi Takhta Suci Vatikan itu saat membuka masa Prapaskah yang ditandai dengan perayaan Misa Rabu Abu, di salah satu dari tujuh bukit bersejarah di Roma.

Seperti dikutip dari The Straits Times, Singapura, Paus Fransiskus mengkritik kecenderungan masyarakat untuk mengungkapkan kehidupan mereka di media sosial, dan menyesalkan dunia di mana segala sesuatu, termasuk emosi dan perasaan terdalam manusia yang harus diketahui lingkungan sosial.

"Sebaliknya, umat beriman harus memasuki ruang terdalam mereka untuk mencari waktu untuk merenung dan berdoa dengan tenang," kata Paus berusia 87 tahun itu dalam homilinya.

Penebusan Dosa

Prapaskah adalah persiapan menjelang periode penebusan dosa yang berlangsung selama 40 hari sebelum masuk ke masa Paskah. Masa tersebut juga menjadi festival terpenting untuk merayakan hari di mana umat Katolik percaya bahwa Yesus bangkit dari kematian.

"Acara ini mewakili 40 hari yang dikatakan Yesus dalam Alkitab untuk berpuasa di padang pasir. Selama masa itu, umat Katolik diminta untuk berpuasa dan berpantang serta berdoa dan mengenang mereka yang membutuhkan dan merenungkan kematian.

"Hidup bukanlah sebuah sandiwara: Masa Prapaskah mengundang kita untuk turun dari panggung dan kembali ke hati, menuju realitas siapa diri kita," kata Paus Fransiskus.

"Janganlah kita takut melepaskan diri dari keterikatan duniawi dan kembali ke hati, pada hal yang penting," imbau Paus.

Dia berbicara pada kebaktian yang diadakan di Basilika Santa Sabina di Bukit Aventine Roma yang didahului dengan doa di gereja terdekat dan prosesi para kardinal dan uskup.

Para pengunjung misa, termasuk Paus, diberi tanda salib dengan abu di dahi mereka dalam ritual Misa Rabu Abu.

Peringatan itu dirayakan lebih dari 1,35 miliar umat Katolik di dunia yang berfungsi sebagai pengingat akan kematian.

Penggunaan abu sendiri dalam awal masa Prapaskah bukan sekadar seremonial belaka, tetapi mengandung makna mendalam. Abu yang digunakan dalam perayaan Rabu Abu berasal dari pembakaran daun palma dari perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya

Dalam iman Katolik, abu sejalan dengan momen Prapaskah yakni masa pertobatan. Abu jadi tanda pertobatan Kota Niniwe. Di Niniwe, Yunus mengumumkan kebinasaan kota itu dalam 40 hari. Kemudian, orang Niniwe percaya pada Allah, lalu semua berpuasa dan mengenakan kain kabung.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top