
Patroli di Jalan Tikus, Satgas Pamtas Yon-642 Temukan Barang Mengagetkan Asal Malaysia
Personel Satgas Pamtas Yonif 642/Kps berhasil mengamankan dua kotak besar berisikan obat-obatan ilegal asal Malaysia.
Foto: Antara/IstimewaPontianak - Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas Pos Kotis yang dipimpin Serda Mulyadi mengamankan barang mengagetkan berupa berbagai merk obat-obatan ilegal asal Malaysia saat melakukan patroli di sektor kanan luar kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat.
"Jalan tikus perbatasan kerap di jadikan para pelaku untuk menyelundupkan barang-barang ilegal ke wilayah Indonesia, salah satunya obat-obatan asal Malaysia yang berhasil kami amankan di jalan tikus (jalan ilegal) di Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar," kata Dansatgas Pamtas Yonif 642/Kps, Letkol Inf Alim Mustofa, Sabtu.
Dia menjelaskan, digagalkannya upaya penyeludupan itu, saat pihaknya melakukan patroli rutin di perbatasan RI-Malaysia, yang menemukan dua kotak besar berisikan berbagai merk obat-obatan ilegal asal Malaysia, yang ditinggalkan oleh pemiliknya di semak-semak.
"Diperkirakan kotak yang berisikan puluhan obat-obatan ilegal itu disembunyikan dan ditinggalkan pemiliknya di semak-semak," katanya.
Dia menambahkan, berbagai macam tablet obat-obatan itu, diantaranya Panadol, Optive Fusion, Cloerumazole, Viruses Cream, Ventolin Evohaler, Rhinocort Aqua, dan Multivitamin.
"Setelah kami periksa masih banyak lagi merk obat-obat dengan total 21 jenis obat asal Malaysia. Obat-obatan asal Malaysia itu kami amankan karena tidak memiliki izin edar dan masuk secara ilegal," katanya.
Dansatgas Pamtas Yonif 642/Kps seperti dikutip dari Antara menambahkan, puluhan tablet obat-obatan yang berhasil diamankan personel Pos Kotis itu merupakan upaya Satgas dalam mencegah beredarnya barang-barang ilegal masuk ke wilayah Indonesia.
"Apalagi obat-obatan tersebut tidak ada sertifikasi dari BBPOM maupun karantina kesehatan dan masuknya dari luar negeri, maka obat-obatan tersebut dapat dikategorikan ilegal," ujarnya.
Guna mencegah masuknya obat-obatan secara ilegal di wilayah perbatasan, Satgas Pamtas Yonif 642/Kps akan terus memperketat jalur-jalur yang berpotensi bagi pelaku kejahatan dalam melakukan aktivitas ilegal, katanya.
"Untuk pemeriksaan lebih lanjut, barang bukti puluhan tablet obat-obatan tersebut kami serahkan kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Pontianak, Wilayah Kerja PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau," katanya.
Berita Trending
- 1 Terkenal Kritis, Band Sukatani Malah Diajak Kapolri Jadi Duta Polri
- 2 Pangkas Anggaran Jangan Rampas Hak Aktor Pendidikan
- 3 Akses Pasar Global Makin Mudah, BEI Luncurkan Kontrak Berjangka Indeks Asing
- 4 Bangun Infrastruktur yang Mendorong Transformasi Ekonomi
- 5 Guterres: Pengaturan Keamanan Global "Berantakan"
Berita Terkini
-
Kolaborasi Danantara dan Kementerian Investasi, Membangun Masa Depan Ekonomi
-
Era Kejayaan G7 Mulai Redup, Peta Ekonomi Global Bergeser
-
Misterius! Aktor Legendaris Gene Hackman dan Istri Ditemukan Tewas di Rumah
-
Mercure Jakarta Sabang Hadirkan Paket Buka Puasa dengan Sensasi Kuliner Khas Marrakech
-
Koperasi Jadi Pilar Utama Pemerataan Pembangunan Ekonomi