Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja PPSU l Wali Kota Jaksel Minta Petugas PPSU Jalankan Tugas dengan Baik

Pasukan Oranye Dinilai Efektif Jaga Lingkungan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Petugas PPSU menampik anggapan bermalas-malasan sejak Basuki Tjahaja Purnama tak lagi menjabat Gubernur DKI.

JAKARTA - Keberadaan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau yang dikenal dengan pasukan oranye di setiap kelurahan dinilai efektif dalam menjaga lingkungan warga. Hingga kini, petugas PPSU masih terus memungut sampah, membersihkan selokan hingga memperbaiki jalan berlubang di masing-masing wilayahnya.

Seperti terlihat di ruas Jalan Tanah Sereal, Jakarta Barat, petugas PPSU tersebut saling bergotong royong membersihkan sampah berserakan. Menurut Ridsha (25 tahun), warga Tambora, Jakarta Barat, keberadaan PPSU sangat membantu warga dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.

"Kalau kita lihat, warga Jakarta kan sibuk kerja. Pergi pagi, pulang malam, mana bisa diajak gotong royong. Untung ada pasukan oranye atau PPSU itu, lingkungan kita jadi lebih baik. Nggak ada sampah, nggak ada got mampet, semuanya dikerjakan," ujarnya saat berbincang, di Jakarta, Rabu (2/8).

Belakangan, ada anggapan kinerja petugas PPSU terus menurun sejak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Mereka dianggap malas-malasan karena kontrol dari kelurahan pun semakin kendur. Namun, petugas PPSU Kelurahan Tanah Sereal, Achmad Fauzi membantahnya.

"Karena selalu diawasi pimpinan, kita tidak bisa bermalas-malasan bekerja. Ya, mungkin ada beberapa oknum saja di tempat lain yang terlihat malas tapi sebenarnya lagi iatrirahat. Karena, setiap bulan diwajibkan memberikan laporan kepada Kasie Prasarana umum, kalau kinerjanya jelek, pasti dipecat," katanya.

Bahkan, lanjut Achmad, setiap anggota PPSU yang tidak membuat laporan bulanan akan mendapatkan teguran hingga surat peringatan pertama (SP1). Sehingga, pasukan oranye itu tidak bisa berleha-leha begitu saja. Menurutnya, petugas PPSU telah memiliki agenda harian untuk menyelesaikan tugasnya sesuai zonanya masing-masing.

"Kalau mengeluh enggak usah jadi PPSU. Ketika penerimaan juga di setiap Kelurahan sudah diberitahukan tugas serta tanggung jawab menjadi PPSU. Kami bekerja saling gotong royong kan jadi tidak berat. Apalagi setiap PPSU diberikan jas hujan. Alhasil, terus lanjut kerja walaupun hujan," ungkapnya.

Di Kelurahan Tanah Serah, katanya, ada 47 anggota PPSU yang disebar sesuai zona atau wilayah. Mereka disebar ke 15 rukun warga baik membersihkan jalan, selokan, sungai, dan lainnya. Setiap RW harus standby minimal 4 orang anggota PPSU dengan shift kerja pagi, sore dan malam.

"Kalau saya dari jam 07.00 WIB pagi sudah mulai membersihkan lingkungan sekitar hingga jam 10.00 WIB. Kami juga bekerja tidak sembarang, ada staf sama kasie prasarana Kelurahan yang mengontrol kerja kami," tegasnya.

Kontrak Kerja

Ene, 35 tahun, anggota PPSU Kelurahan Pesanggarahan, Jakarta Selatan pun mengutarakan hal yang sama. Menurutnya, setiap petugas PPSU wajib menjalankan tugas karena telah digaji cukup lumayan, mencapari 3.300.000 rupiah per bulannya. Bahkan, pasukan oranye ini diberikan asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan dari pemerintah.

Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi meminta agar seluruh anggota PPSU menjalankan tugasnya dengan baik. Menurutnya, pergantian Gubernur DKI Jakarta tidak ada hubungannya dengan kinerja PPSU, karena setiap anggota PPSU mempunyai tugas membersihkan wilayah seauai kontrak kerja yang telah ditandatangani.

"Anda punya tugas membersihkan wilayah, ya itu dijalankan. Enggak perlu gubernur ganti terus jadi kendur. Karena dalam kontrak Anda ya tugasnya itu. Jangan merokok ketika bekerja, jangan bawa motor. Karena orang melihatnya hanya berkeliaran saja pada jam kerja, pokoknya harus kompak dan bekerja ikhlas," ucapnya saat memberi pengarahan kepada anggota PPSU.

Marketing Strategist Qlue, Sarah mengatakan, laporan warga atas permasalahan di lingkungannya masing-masing masih seperti biasa. Laporan itu langsung ditindaklanjuti kelurahan setempat sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

"Untuk sekarang, secara garis besar laporan masih berlangsung seperti biasa. Setiap tempat sih berbeda-beda masalahnya. Dan merekanya juga memiliki tantangan sendiri," katanya. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top