Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Musim Kemarau l Jakarta Diprediksi Terhindar dari Kekeringan

Pasokan Air Bersih DKI Aman

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BMKG memprediksi awal musim hujan Jabodetabek mulai Oktober yang diawali bagian selatan, tengah, dan utara.

JAKARTA - Pengolahan Air Minum (PAM) Jaya memastikan pasokan air bersih saat kemarau di Jakarta aman. Terlebih, pada Oktober nanti Jakarta akan kembali diguyur hujan sehingga bisa terhindar dari kekeringan.

"Sesuai ramalan BMKG, Oktober mulai awal musim hujan untuk wilayah Jabodetabek, mestinya (pasokan air) Jakarta aman," ujar Direktur Utama PT PAM Jaya, Erlan Hidayat saat dihubungi Koran Jakarta, Minggu (10/9).

Menurutnya, sumber air yang diolah untuk menjadi air bersih warga Jakarta sebagian besar dari waduk Jatiluhur yang dialirkan melalui Tarum Barat hingga Kali Malang. Pasokan air dari Jatiluhur ini mencapai 81 persen sekitar 14.000 sampai 15.000 liter per detik dan Tangerang sebanyak 2.800 liter per detik. Sisanya dari dua sungai yaitu Kali Krukut sebanyak 400 liter per detik dan Cengkareng Drain 150 liter per detik.

"Air terbesar untuk Jakarta - yaitu 81 persen air yang kita olah - itu berasal dari Jatiluhur melalui saluran Tarum Barat sampai Ke Kali Malang. Ini porsi besar air Jakarta yang kita mesti jaga. Bukan berarti air yang masuk dari Tangerang (16 persen) tidak kita jaga, sumber pasokan ini juga tetap kita kontrol," katanya.

Saat ini, lanjut Erlan, tinggi muka air (TMA) di Waduk Jatiluhur masih tinggi, yakni diatas 103 meter. Artinya, kemampuan waduk untuk mengairi wilayah kerjanya masih baik, termasuk untuk Jakarta.

Dengan demikian, pihaknya meyakini pasokan air untuk Jakarta masih cukup aman dan bertahan cukup lama. Dia berharap, cuaca yang terjadi saat ini bisa segera berganti musim agar kemarau tidak berkepanjangan.

"PAM Jaya selalu mengingatkan dan memohon kerja sama masyarakat luas untuk senantiasa menghemat air baik di musim hujan apalagi musim kemarau. Tidak ada alasan untuk boros dalam penggunaan air," tegasnya.

Dia mengungkapkan, pasokan air bersih di DKI Jakarta kurang lebih sekitar 18.000 liter per detik. Sedangkan, kebutuhan air bersih bagi warga Ibu Kota yang mencapai 10 juta jiwa itu sebanyak 26.100 liter per detik sehingga masih ada kekurangan pasokan air sekitar 8.000 liter per detik dan akan terus meningkat pada tahun depan.

"PAM Jaya ada empat program utama untuk penambahan air bersih di DKI yakni pembangunan water treatment plant (WTP) di Hutan Kota, Penjaringan. Sekarang sedang dibangun. Mudah-mudahan Triwulan IV 2018 bisa selesai," imbuhnya

Musim Hujan

Terpisah, Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Prabowo R. Mulyono mengatakan saat ini, sebagian besar pulau Jawa bisa dikatakan sedang mengalami puncak musim kemarau, dan akan masuk awal musim hujan pada Oktober-November 2017.

"Saat ini sekitar 86 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau, sedangkan 14 persen masih banyak terjadi hujan. "Beberapa wilayah seperti Sumatera bagian selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan bagian Selatan, Jawa bagian Tengah, Jawa Tengah, Jawa bagian Timur, Jawa Timur, dan Papua memasuki awal musim hujan Oktober-November 2017," ungkapnya.

Sementara itu, untuk wilayah Maluku bagian Tengah mengalami curah hujan rendah pada Oktober-Novembe "Untuk wilayah Jabodetabek awal musim hujan di mulai pada Oktober yang dimulai dari Jabodetabek bagian Selatan, Tengah, dan Jabodetabek bagian Utara," tegasnya. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top