Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilgub Lampung I Saksi Terlapor Memberikan Keterangan Mengada-ada

Paslon 1 Bagi Uang Rp500 Ribu/ Kades, Paslon 2 Rp900 Ribu/Kades

Foto : istimewa

Pemeriksaan Saksi I Suasana sidang Gakkumdu di Kantor Bawaslu Lampung, Selasa (10/7). Sidang mengagendakan pemeriksaan saksi-saksi dan dalam sidang ini terungkap sejumlah saksi mengungkapkan hal-hal yang kurang berdasal alias mengada-ada.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam pemeriksaan saksi-saksi di persidangan Gakkumdu, justru terungkap keterangan saksi yang menyudutkan paslon nomor satu dan dua.

Bandar Lampung - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang diusung Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Arinal Djunaidi-Chusnunia (Nunik) memenangkan Pilkada Lampung 27 Juni lalu tidak memberikan uang kepada pemilih. "Rakyat Lampung yang menginginkan Arinal-Nunik memimpin Lampung lima tahun mendatang, bukan karena diberi uang.

Kita yakin dan percaya itu," ujar kuasa hukum pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Arinal -Nunik , Andi Syafrani, SH dalam persidangan pelanggaran administrasi terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) di Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), Bandar Lampung, Selasa, (10/7).

Andi menambahkan, rakyat Lampung memilih berdasarkan hati nuraninya. "Berdasarkan hitung semua lembaga survei dan KPU juga menang. Jadi tidak ada karena pemberian uang pasangan Arinal-Nunik menang. Nanti kita buktikan," tandasnya. Alumnus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini juga akan menghadirkan saksi sesuai dengan saksi dari terlapor. "Buat apa menghadirkan saksi banyak-banyak kalau saksi mereka tidak bisa membuktikan dan hanya keterangan yang mengada-ada saja.

Jadi tergantung saksi dari mereka," imbuhnya.Masih kata Andi, sudah ada 30 sampai 40 saksi yang akan memberikan keterangannya dalam membantah dugaan politik uang. Di lain pihak Andi mengungkapkan, saksi yang dihadirkan oleh pasangan calon nomor satu dan dua ikut juga dalam kampanye keduanya.Hal ini terungkap dalam persidangan.

Menurut Andi Syafrani saksi yang memberikan keterangan jelas sekali menyudutkan pasangan calon satu dan dua. "Mereka kepala desa diundang juga ikut dateng ke paslon satu dan dua. Semua paslon mereka hadiri. Inikan makin terlihat bahwa saksi tersebut ikut kampanye ke paslon satu dan dua," bebernya.

Sementara itu. dalam persidangan di Sentra Gakkumdu dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi pelapor, terungkap juga bahwa Cagub Ridho dan Cagub Herman HN telah mengundang kades se Lampung Selatan. Beberapa saksi yang dihadirkan merupakan Kades di Lampung Selatan. Salah satu Kades Tulung Terang, Kecamatan Kalianda Selatan, Mukhlis mengatakan Cagub Herman HN pernah mengundang para kades se- Lamsel di Bandar Lampung.

Dalam pertemuan itu, Herman HN memberikan pesan, kata Mukhlis, untuk membantunya. "Tolong diketahui, saya ini Cagub. Bantu saya," ucap dia menirukan perkataan Herman HN. Setelah pertemuan itu, lanjut dia, setiap kades yang hadir diberikan uang sebesar 900 ribu rupiah. "Ya dikasi uang, kurang dari sejuta, 900 ribu rupiah," ucap Mukhlis menjawab pertanyaan Majelis Pemeriksa soal apakah ada calon-calon lain juga mengundang kades-kades dalam masa Pilgub Lampung.

Selain itu, terungkap juga bahwa M Ridho Ficardo selaku Cagub pernah menghadiri undangan Apdesi yang mengundang seluruh kades se- Lampung. "Habis acara itu kita dikasi uang 500 ribu rupiah setiap orang," jawab Mukhlis terkait fakta pertemuan tersebut.

Bohongi Warga

Sementara itu sekelompok masyarakat yang menolak hasil Pilgub Lampung menggunakan segala cara untuk menggerakkan masa berdemonstrasi.Unjuk rasa yang berlangsung di Bandarlampung pada hari ini, Selasa. Sejumlah masyarakat mengaku dibohongi dan tidak tahu akan berunjuk rasa memprotes atau menolak hasil Pilgub Lampung.

Seorang warga yang ikut demonstrasi menyebutkan, ada sekitar 200 orang yang dibohongi seorang tokoh berinisial RH. Mereka berasal dari tiga desa, Sendangayu, Banjarsari, Surabaya, Kecamatan Padangratu, Lampung Tengah. "Kami berangkat ke sini diangkut menggunakan empat truk," jelasnya. Beberapa hari sebelum mengikuti demonstrasi ke Bandarlampung, kata dia, tokoh yang dikenal aktivis demonstrasi itu, mengajak warga berdemonstrasi dengan janji untuk memperjuangkan dan memperoleh lahan warga yang dikuasai perusahaan swasta. sur/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top