Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Moneter

Pasar Saham Asia Berfluktuasi Menunggu Rilis Data Inflasi AS

Foto : ISTIMEWA

Harga minyak melanjutkan kenaikannya.

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Pasar saham di Asia, pada hari Selasa (28/5), berfluktuasi usai investor mengambil jeda setelah reli hari sebelumnya dan bersiap untuk rilis data inflasi utama Amerika Serikat (AS) pada minggu ini.

Dengan ditutupnya Wall Street dan London pada hari libur nasional, hanya ada sedikit katalis yang mendorong bisnis, meskipun komentar dari pejabat tinggi Bank Sentral Eropa memperkuat optimisme bahwa biaya pinjaman di zona euro akan turun pada pertemuan bulan Juni.

Dikutip dari Yahoo News, data pada Jumat lalu menunjukkan kepercayaan konsumen AS meningkat dan ekspektasi inflasi turun memberikan kepercayaan yang cukup bagi para pedagang untuk mendorong harapan setidaknya satu kali penurunan suku bunga sebelum bulan Januari.

Hal ini memberikan sedikit tekanan terhadap dollar AS terhadap mata uang utama lainnya, dengan yen juga didukung oleh meningkatnya spekulasi Bank of Japan akan menaikkan suku bunga pinjaman lagi dalam beberapa bulan ke depan.

Namun, fokus utama di lantai perdagangan adalah rilis indeks pengeluaran konsumsi pribadi atau personal consumption expenditures (PCE) AS yang menjadi ukuran inflasi acuan dari Federal Reserve, pada hari Jumat, yang diperkirakan mengalami sedikit perlambatan di bulan April dibandingkan bulan sebelumnya.

Berhati-hati

Angka tersebut muncul setelah sejumlah pengambil kebijakan moneter memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa mereka berhati-hati dalam menurunkan suku bunga terlalu cepat dan ingin melihat lebih banyak data yang membuktikan tekanan harga mulai berkurang.

"Sementara the Fed terus memperdebatkan kapan harus menaikkan suku bunga, European Central Bank (ECB) tampaknya akan melakukan pemotongan suku bunga. Kecuali ada kejutan besar, arah selanjutnya adalah penurunan suku bunga," dan kepala ekonom ECB, Philip Lane.

Hal ini terjadi setelah data inflasi zona Euro untuk bulan Mei, yang akan dirilis pada hari Jumat. Pasar saham Tokyo, Shanghai, Sydney, Seoul, Wellington, Manila dan Bangkok melemah, sedangkan Singapura, Taipei, Mumbai, dan Jakarta menguat. Hong Kong masih mendatar.

London melemah karena investor kembali dari libur panjang akhir pekan, sementara Paris juga melemah, namun Frankfurt menguat. Di pasar mata uang, dollar AS melemah karena para pedagang mengamati penurunan suku bunga the Fed, bahkan ketika ECB dan Bank of England mempertimbangkan langkah tersebut sebelumnya.

"Dollar AS melemah secara keseluruhan dengan latar belakang risiko positif yang tampaknya mengesampingkan daya tarik safe-haven greenback," kata Rodrigo Catril dari National Australia Bank.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top