Pasar Pantau Potensi "Delisting" GIAA
Renegosiasi utang Garuda Indonesia seyogyanya diikuti dengan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan bisnis aviasi.
JAKARTA - Para pelaku pasar saat ini dinilai masih terus memantau kondisi PT Garuda Indonesia (Persero) seiring dengan potensi penghapusan pencatatan atau delisting saham yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan lalu.
"Para pelaku pasar terus mengamati perkembangan renegosiasi utang GIAA, serta kinerja fundamental emiten," ujar Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta di Jakarta, Rabu (22/12).
Menurut Nafan, renegosiasi utang maskapai plat merah tersebut diharapkan dapat mengurangi beban keuangan perseroan. Meski demikian, lanjut Nafan, langkah tersebut seyogyanya diikuti dengan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan bisnis aviasi.
"Selama tidak ada restriksi maka mobilitas masih berjalan. Manfaatkan potensi tingkat okupansi yang tinggi untuk perjalanan aviasi. Tahun depan Kepemimpinan RI dalam G20. Semestinya mendorong investasi dan kepariwisataan," ujar Nafan.
Garuda saat ini terus mengakselerasikan upaya restrukturisasinya dengan membangun komunikasi konstruktif dengan para kreditur, lessor maupun pemangku kepentingan terkait.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya