Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Pasar Makin Cemas terhadap Risiko Resesi AS

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak cenderung datar dalam beberapa hari ke depan. Setelah sentimen terkait kenaikan bunga acuan The Fed mereda, fokus perhatian pelaku pasar beralih ke prospek perekonomian Amerika Serikat (AS) ke depan.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai pergerakan IHSG awal pekan ini dibayangi meningkatnya kekhawatiran resesi, khususnya di AS menyusul upaya agresif The Fed menaikkan suku bunga acuannya. Dari internal, potensi kenaikan inflasi dan pelemahan rupiah masih menjadi perhatian pasar.

Karenanya, Valdy memperkirakan IHSG dalam perdagangan, Senin (26/9), bergerak sideway di kisaran 7.130-7.230.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/9) sore, ditutup turun, dipicu aksi jual oleh investor asing. IHSG ditutup melemah 40,32 poin atau 0,56 persen ke posisi 7.178,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 7,01 poin atau 0,68 persen ke posisi 1.025,63.

"Indeks saham di Asia sore ini (Jumat, 23/9) ditutup turun karena investor masih mempertimbangkan prospek suku bunga acuan di AS naik lebih tinggi secara lebih cepat dari ekspektasi," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat pekan lalu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top