Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pasar Induk Jambu Dua Direvitalisasi

Foto : ANTARA/Linna Susanti

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat meninjau proses pengerukan tanah pada tahap revitalisasi Pasar Induk Jambu Dua oleh Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya Muzakkir dengan investor di lokasi pembangunan, Senin (12/6).

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Pasar Induk Jambu Dua Bogor akan direvitalisasi menjadi pasar modern yang dapat menampung 1.141 pedangan lama dan para pedagang dari Pasar Bogor. Biaya pembangunan pasar berlantai dua itu diperkirakan mencapai 70 miliar rupiah. Diketahui bahwa biaya sebesar itu sepenuhnya berasal dari investor.

"Saya pesan: satu kualitas. Kedua, tepat waktu. Saya akan memonitor seperti memonitor Otista. Ketiga, selama pembangunan pastikan sistem siap," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, Senin (12/6). Upacara dimulainya pembangunan pasar ditandai dengan penandatangan perjanjian kerja sama.

Pejabat yang hadir dalam penandatanganan adalah Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya Muzakkir, investor, tokoh dan jajaran pemerintahan setempat di lokasi pembangunan.

Bima Arya menyebutkan sistem yang perlu dipastikan siap selama pembangunan adalah pengaturan lalu lintas dan kebersihan.

Sistem pengelolaan pasar harus lancar untuk menghadirkan pasar pangan bersih Jambu Dua yang akan menjadi pasar modern pertama di Bogor dan terbaik di Indonesia.

Selanjutnya, Perumda Pasar Pakuan Jaya sebagai badan usaha milik daerah yang menaungi pengelolaan pasar Kota Bogor diminta memastikan koordinasi dengan semua organisasi perangkat daerah selama enam bulan pembangunan.

Bima menyempatkan diri meninjau area Pasar Induk Jambu Dua yang diawali dengan pengerukan tanah. Wali Kota menekankan, pada tahun akhir periode pemerintahannya, ada empat pasar penting yang direvitalisasi.

Mereka adalah Pasar Bogor, Pasar Induk Jambu Dua, Pasar Sukasari, dan Pasar Merdeka. Semua dikerjasamakan dengan pihak ketiga sehingga tidak membebani anggaran pendapatan dan belanja daerah.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top