Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pasar Generasi Milenial

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

oleh cokorda gede putra yudistira, se, mm

Persaingan menguasai pasar kini sangat penting bagi suatu perusahaan. Pasar dapat dipakai sebagai acuan produk perusahaan disukai atau tidak oleh konsumen. Semakin besar pasar, produk semakin disukai konsumen.

Menguasai pangsa pasar berarti perusahaan mempunyai kemampuan besar untuk dapat menghasilkan laba lebih tinggi dari para pesaing. Dengan memperoleh laba, perusahaan dapat mengembangkan dan berekspansi, untuk lebih meningkatkan nilai perusahaan. The profit impact of strategy (PIMS) yang dikembangkan General Electric tahun 1960 ditemukan hubungan antara profitabilitas dan pangsa pasar. Semakin tinggi pangsa pasar tambah besar tingkat pengembalian investasi.

Kemampuan menguasai pangsa pasar dapat memberi image positif di benak konsumen. Contoh dalam persaingan smartphone, Samsung di Indonesia market sharenya dalam Q1 2019 sebesar 23,1 persen, disusul Huawei 19 persen, Apple 11,7 persen, Xiaomi 8 persen, Vivo 7,5 persen, Oppo 7,4 persen dan lainnya 23,2 persen. (IDC Quarterly Mobile Phone Tracker, April 30, 2019).

Cara yang bisa dipakai untuk memperbesar market share dengan target pasar dan pelanggan baru. Perusahaan dapat memasarkan produk berdasarkan demografi tertentu seperti usia, lokasi, jenis kelamin atau psikografis seperti aktivitas, minat dan nila-nilai tertentu. Berbicara tentang demografi ada pembagian tentang generasi.

Para sosiolog yang bias Amerika Serikat membagi manusia menjadi sejumlah generasi: Generasi Era Depresi, Generasi Perang Dunia II, Generasi Pasca-PD II, Generasi Baby Boomer I, Generasi Baby Boomer II, Generasi X, Generasi Y alias Milenial, lalu Generasi Z. Enam generasi sebelum Y sudah lewat dan kurang berperan dalam pengembangan pasar. Sedangkan generai Z masih terlalu muda dan baru mulai akan berperan. Jadi, mari fokuskan pada generasi Y alias Milenial.

William Strauss dan Neil Howe penulis dari Amerika dalam beberapa bukunya menciptakan istilah millennials. Millennial generation atau generasi Y oleh para pakar terbentuk bagi mereka yang lahir pada 1980-1990, atau pada awal 2000, dan seterusnya. Dari data statistik, penduduk Indnesia tahun 2019 diproyeksikan berjumlah 266,91 juta jiwa.

Yang tergolong usia produktif (umur 15-64 tahun) mencapai 68,7 persen atau 183,36 juta jiwa. Dari usia produktif, yang tergolong G-Y (kelahiran tahun 1980-2000) mencapai 46,6 persen atau 85,53 juta jiwa. Melihat data tersebut generasi milenial di Indonesia lumayan besar jumlahnya dan merupakan pangsa pasar besar yang menggiurkan bagi para pebisnis.

Dilihat dari sisi umur, G-Y paling muda umur 19 dan tertua 39 tahun. Dalam rentang umur tersebut energi sedang besar-besarnya dan semangat menggelora. Tingkat konsumsi juga sedang tinggi, sehingga bisa digunakan para pebisnis sebagai momentum memperbesar pejualan. Maka, harus dikenali kondisi dan situasi sekitar G-Y dan ciri-ciri perilakunya.

Ciri-ciri

Sinta Wijayanti dalam tulisannya di idntimes.com, menyatakan, ada 10 ciri G-Y. Mereka gampang bosan pada barang yang dibeli, No gadget no life. Hobi melakukan pembayaran noncash, Suka serbacepat dan instan. Mereka memilih pengalaman daripada aset. Berbeda perilaku dalam grup satu dan lainya. Mereka jago multitasking dan kritis terhadap fenomena sosial. Mereka sedikit-sedikit posting dan sharing is cool.

G-Y rata-rata mengalihkan perhatiannya 27 kali setiap jam pada berbagai gawai. Dibanding generasi sebelumnya, ini terjadi peningkatan 17 kali per jam. Kaum milenial lebih memilih pekerjaan yang lebih bermakna daripada sekadar bayaran besar. Mereka menghabiskan 18 jam per hari untuk menikmati layanan tontonan on demand, game atau nonton TV konvensional untuk urusan hiburan.

Tahun 2016 Ericsson mempublikasi 10 tren consumer lab yang bisa dipakai memprediksi beragam keinginan konsumen. Di antaranya, produk teknologi akan mengikuti gaya hidup masyarakat. Pergeseran perilaku turut berubah beriringan dengan teknologi. Produk teknologi baru akan muncul sebagai akomodasi perubahan teknologi.

Saat ini jumlah remaja yang perilakunya streaming native semakin meningkat. Artinya perilaku G-Y sudah tidak bisa lepas dari menonton vidio secara daring. Media sosial sebagai andalan mendapat informasi.

Hasil penelitian The Nielsen Global survey of e-commerce menggambarkan perilaku generasi akrab internet memilih jalur daring untuk meneliti dan membeli beragam produk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pertumbuhan penetrasi perangkat mobile di kota-kota besar Indonesia mencapai 88 persen. Ini menjadikan Indonesia peringkat teratas secara global dalam penggunaan ponsel pintar untuk belanja daring di Asis Pasifik, Eropa, Amerika Latin, serta Timur Tengah.

Melihat ciri-ciri dan perilaku G-Y, perusahaan-perusahaan dan pebisnis harus sudah mulai memikirkan cara untuk menangkap peluang tersebut. Perusahaan dapat mengarahkan produk-produknya agar bisa lebih mereka minati. Penelitian produk untuk dikembangkan lebih lanjut agar lebih disukai dan diminati G-Y khususnya.

Contoh pengembangan, produk yang sebelumnya hanya mempunyai satu fungsi, dikembangkan sehingga menjadi memiliki lebih dari dua kegunaan. Membuat kemasan produk yang semakin ramah lingkungan. Produk-produk yang lebih mementingkan kesehatan konsumen daripada untuk meraih keuntungan semata.

Perusahaan melakukan modifikasi saluran distribusi yang mengikuti ciri-ciri generasi milenial yang lebih banyak menggunakan gadget. Transaksi pembelian G-Y semakin banyak menggunakan gadget atau smartphone. Jumlah penduduk yang termasuk ke dalam golongan G-Y merupakan pasar besar bagi perusahaan dan pebisnis.

Generasi milenial ini juga masuk ke dalam fenomena bonus demografi, di mana jumlah penduduk produktif meningkat secara signifikan. Jumlah penduduk produktif saat ini didominasi G-Y, sehingga merupakan modal utama meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun global. Penulis Dosen Politeknik Negeri Bali

Komentar

Komentar
()

Top