Pasar Cemaskan Prospek Pelambatan Ekonomi

JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bergerak melemah jelang akhir pekan ini. Kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi nasional menjadi sentimen negatif yang menahan penguatan rupiah.

Analis DCFX Futures, Lukman Leong, memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (23/12), bergerak di kisaran 15.550-15.650 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah terbatas.

Sebelumnya, kurs rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (22/12) sore, ditutup menguat seiring Bank Indonesia yang memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya. Rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,03 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.583 rupiah per dollar AS.

Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), Revandra Aritama, mengatakan BI mulai memperlambat laju kenaikan suku bunga acuan setelah pekan lalu bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve sebelumnya juga memperlambat kenaikan Fed Fund Rate (FFR).

"Dari kebijakan ini terlihat BI mengurangi agresivitas. Hal ini cukup masuk akal mengingat parameter ekonomi seperti nilai inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik, sehingga belum diperlukan pengetatan kebijakan moneter secara masif yang dapat membebani pertumbuhan ekonomi," ujar Revandra.