Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pas Panen Porang Malah Bingung ke Mana Jualnya, Ini Solusinya

Foto : Istimewa

Anggota Komisi IV DPR, Ema Umiyyatul Chusnah, meninjau budidaya tanaman porang di Madiun, Jatim.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Saat ini sudah banyak sekali petani Indonesia yang menanam porang. Tapi kebanyakan dari mereka justru kebingungan ke mana jualnya. Padahal diperkirakan produksi porang pada 2021 ini akan naik 2 kali lipat dibanding tahun sebelumnya, yakni sebesar 32 ribu ton.

Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, mengatakan saat ini ada sekitar 92 perusahaan importir. Sementara untuk perusahaan-perusahaan eksportir porang, saat ini ada sekitar 40 perusahaan lebih yang telah menampung porang dari petani untuk dijual ke pasar ekspor.

"Daftarnya bisa dilihat di situs kementan. Makanya petani sebelum nanam sudah harus nanti kalau panen mau dijual di mana?," katanya dalam sebuah diskusi daring, kemarin.

Sementara Ketua Umum Himpunan Petani dan Pengusaha Porang (HIPPORA) Indonesia, Abdul Halim, mengatakan bahwa selain harus tahu panennya, petani porang juga harus tahu bagaimana memperlakukan porang saat harga di pasaran anjlok.

"Nah saat anjlok biarkan saja malah makin besar. Kan porang beda dengan padi atau jagung atau tomat dan cabai yang harus dipanen cepat," katanya.

Petani, menurut dia, mesti sudah mulai berpikir untuk mengolah hasil porang dan mengonsumsinya sendiri. Sehingga, selain nantinya bisa meningkatkan nilai jual porang, komoditas porang juga bisa digunakan untuk menopang ketahanan pangan.

"Kita tidak terlalu risau dengan harga yang turun, kita juga tidak terlalu euforia dengan harga yang naik. Kita harus menyiapkan pola dari hulu ke hilir supaya tidak hanya bergantung pada pasar ekspor," jelasnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top