Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketua DPR AS

Partai Republik Batalkan Pencalonan Jim Jordan

Foto : AFP/MANDEL NGAN

Patrick McHenry Ketua DPR AS sementara

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Upaya Jim Jordan dari Partai Republik konservatif garis keras untuk menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat berakhir pada Jumat (20/10) ketika rekan-rekannya dari Partai Republik mencabut dukungan mereka menyusul kegagalan pemungutan suara putaran ketiga di DPR, kata para anggota parlemen.

Pemungutan suara rahasia ini berarti DPR tidak akan memiliki pemimpin dan tidak dapat menanggapi permintaan bantuan Presiden Joe Biden kepada Ukraina dan Israel paling cepat pekan depan.

Penentangan terhadap pencalonan Jordan dari dalam partainya semakin meningkat selama sepekan terakhir. Sekitar 25 anggota parlemen Partai Republik memberikan suara menentangnya dalam pemungutan suara putaran ketiga di DPR pada Jumat, lebih banyak dari 22 anggota yang menentangnya pada pemungutan suara putaran kedua pada Rabu (18/10) lalu.

Jordan memperoleh 194 suara, jauh di bawah 214 suara yang dibutuhkannya untuk mendapatkan jabatan ketua DPR AS. Akibatnya Partai Republik kemudian memilih untuk mencabut pencalonannya dalam pertemuan tertutup.

DPR yang kini mengakhiri pekan ketiganya tanpa seorang pemimpin, kini tidak bisa bertindak untuk meloloskan paket keamanan nasional senilai 106 miliar dollar AS yang diumumkan oleh Presiden Joe Biden pada Jumat lalu untuk meningkatkan keamanan perbatasan AS dan mengirimkan miliaran dollar ke Israel dan Ukraina.

"Jim adalah pria yang baik. Tapi tahukah Anda, ketika tidak ada pemungutan suara, maka jabatan ketua DPR pun tidak ada," kata Greg Murphy, anggota DPR dari Partai Republik yang juga seorang pendukung Jordan.

Mayoritas Partai Republik yang sempit dan terpecah-belah gagal bersatu mendukung Jordan atau kandidat lain untuk menggantikan Kevin McCarthy, yang digulingkan oleh segelintir anggota partai pada 3 Oktober.

Mereka juga tidak dapat menyepakati rencana cadangan yang memungkinkan DPR memberlakukan UU.

Partai Republik menguasai DPR dengan mayoritas tipis 221 berbanding 212, meskipun beberapa anggota tidak hadir dalam pemungutan suara pada Jumat lalu. Total suara Jordan lebih kecil dari perolehan McCarthy dalam 15 putaran pemungutan suara yang melelahkan pada Januari lalu.

Opsi Cadangan

Hingga berita ini ditulis pada Minggu (22/10), tidak jelas apakah Partai Republik akan mampu bersatu mendukung kandidat lain jika Jordan mundur.

Partai Republik juga berbeda pendapat mengenai opsi cadangan yang memungkinkan DPR untuk menangani paket bantuan Biden dan masalah-masalah mendesak lainnya, seperti UU pengeluaran yang akan memungkinkan pemerintah AS untuk tetap berfungsi melampaui batas waktu 17 November.

Rencana itu akan memberikan wewenang lebih besar kepada anggota Partai Republik Patrick McHenry, yang untuk sementara mengisi kursi ketua DPR.

Anggota DPR dari Partai Demokrat dan Gedung Putih mengatakan mereka terbuka terhadap gagasan tersebut, namun Partai Republik menolaknya pada Kamis (19/10) lalu. ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top