Partai Oposisi Setuju Berkoalisi
Pemimpin MFP I Pemimpin Partai Move Forward dan kandidat PM Thailand, Pita Limjaroenrat, berpose usai berbicara di konferensi pers di markas partainya di Bangkok pada Senin (15/5) . Usai partainya menang dalam pemilu, Pita mengatakan bahwa siap untuk jadi PM Thailand berikutnya.
Partai Palang Pracharath yang berkuasa dan Partai Persatuan Bangsa Thailand dikalahkan dalam pemilu Minggu lalu. Bagi banyak warga Thailand, pertanyaannya sekarang adalah apakah pihak yang didukung militer akan menerima mandat oposisi.
Setelah berkuasa dalam kudeta 2014, dan sebelum pemilihan umum 2019, junta yang dipimpin oleh Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha telah mengubah konstitusi negara untuk mengizinkan 250 senator yang ditunjuk oleh partai yang berkuasa untuk memilih perdana menteri berikutnya. Akibatnya, sebuah partai harus mampu memenangkan setidaknya 376 kursi dari 750 kursi untuk mengamankan mayoritas di kedua majelis.
Para ahli mengatakan beberapa janji kampanye liberal MFP, termasuk reformasi konstitusi, dan undang-undang pencemaran nama baik kerajaan Thailand (lese-majeste), dapat menjadi masalah bagi para senator yang berpikiran konservatif. Mengubah lese-majeste sendiri dapat memecah belah bahkan di dalam koalisi oposisi.
Di sisi lain, kemenangan oposisi pada pemilu lalu mengisyaratkan keinginan tidak hanya untuk perubahan pemerintahan, tetapi juga reformasi politik di Thailand setelah hampir dua dekade dominasi militer yang mencakup dua kudeta pada 2006 dan 2014. RFA/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya