Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengamat Politik Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi Kusman, tentang Kesiapan Partai Hadapi Pileg dan Pilpres

Parpol Harus Manfaatkan Panggung Pilpres untuk Merebut Suara

Foto : ISTIMEWA

Airlangga Pribadi Kusman

A   A   A   Pengaturan Font

Nah, di situ kelihatannya bahwa efek ekor jas di dalam kubu Prabowo itu lebih didapatkan oleh Gerindra daripada partai-partai yang lain. Sementara kalau di kubu Jokowi itu relatif masing-masing bisa memberikan kontribusi, sehingga efeknya bisa lebih terasa. Namun, perlu adanya evaluasi kubu Jokowi mengenai peran dari kalangan relawan nonpartai yang masih belum terlihat pas. Padahal, kalau kita lihat kekuatan dari kubu Jokowi di 2014 jelas dari relawan yang mendorong pada aktivitas politik dan aktivitas kesukarelaan, sehingga berindikasi besar pemenangan di 2014. Sayangnya, dalam Pilpres kali ini peran itu masih belum terlihat.

Kemudian, bagaimana dengan parpol yang mementingkan pileg?

Saya berpikir bahwa kalau kita lihat dari perkembangan pilpres saat ini, perhatian publik lebih cenderung terhadap pilpres, sementara baik pemberitaan atau diskusi publik di media relatif sedikit berbicara mengenai pileg. Menurut saya, partai yang tidak memberikan perhatian lebih pada pilpres dan hanya peduli pada pileg itu berisiko akan kehilangan kesempatan memperoleh panggung dalam momen elektoral. Selain itu, akan berisiko kehilangan suara karena secara bicara politik itu bagaimana bicara perhatian dari bukti dukungan terhadap pilpres.

Bukankah banyak yang mengejar parliamentary threshold?

Saya pikir ini sebetulnya lebih kepada seperti target dari masingmasing partai untuk mengejar ambang batas parlementer. Tapi yang harus diketahui adalah bahwa justru bahwa ketika partai-partai itu tidak menggunakan kesempatan pilpres untuk memunculkan sosok calon-calon legislatifnya tentu lebih berisiko untuk kehilangan suara. Hal itu karena saya perhatikan bahwa masyarakat lebih cenderung ke pilpres. Artinya bahwa masyarakat cenderung tidak mengenal terhadap sosok figur yang akan bertarung dalam pileg. Mereka melihat bahwa yang bertarung adalah kandidat presiden, serta partaipartai mana yang mendukung.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top