Parpol: Amendemen UUD 45 Tidak Realistis
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), Said Salahudin
"Jadi, parpol dan relawan pendukung pemerintah semestinya memiliki kepekaan terhadap sinyal yang dikirimkan Istana. Hal itu harus dibaca sebagai kemauan politik presiden. Itu kehendak kuat dari presiden," ujarnya.
Ia menilai kalau suatu isu sampai ditegaskan secara berulang-ulang oleh Jokowi, berarti pasti ada intensi, dan ada pesan yang ingin disampaikan. Menurut dia, salah satu pesan yang bisa ditangkap dari pernyataan itu, Jokowi sebagai presiden bermaksud mengingatkan para pendukung untuk menyudahi wacana amendemen.
Said mengingatkan, Jokowi sudah pernah bilang bahwa motif di balik amendemen perpanjangan masa jabatan hanya ada tiga kemungkinan. Pertama, pengusung ingin mencari muka. Kedua, ingin menampar wajah Jokowi dan ketiga, mau menjerumuskan.
"Bagi PKP, pernyataan presiden itu menunjukkan bahwa Jokowi sungguh-sungguh ingin menjaga amanat reformasi. Dia ingin konsisten pada kehendak konstitusi untuk memperkuat sistem pemerintahan presidensial," katanya.
Said mengatakan, dalam sistem presidensiel, masa jabatan presiden bersifat tetap dan mutlak dibatasi. Itulah esensi yang ditangkap dari pembicaraan parpol pendukung pemerintah dengan presiden di Istana.
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya