Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Spanyol

Parlemen Singkirkan PM Berkuasa

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

MADRID - Parlemen Spanyol pada Jumat (1/6) menyingkirkan Perdana Menteri Mariano Rajoy lewat sebuah mosi tak percaya atas skandal korupsi yang melibatkan partai konservatif pendukungnya, Partai Populer. Sebagai pengganti, parlemen menunjuk lawan politik Rajoy dari Partai Sosialis bernama Pedro Sanchez sebagai PM Spanyol yang baru.

Disingkirnya Rajoy lewat mosi tak percaya merupakan peristiwa yang pertama dalam sejarah politik Spanyol sejak Negeri Matador itu menerapkan demokrasi pada 1977.

"Mayoritas 180 anggota parlemen mendukung mosi tak percaya," demikian pernyataan parlemen Spanyol.

Hasil mosi tak percaya ini mudah ditebak Rajoy karena mayoritas anggota parlemen yang terdiri dari anggota separatis Katalan dan nasionalis Basque mendukung mosi tak percaya itu. "Saya merasa terhormat telah bisa menjadi PM Spanyol," kata Rajoy, 63 tahun, saat pidato terakhirnya di parlemen.

Pemimpin oposisi Sanchez, 46 tahun, pekan lalu telah mengajukan usulan mosi tak percaya setelah sebuah pengadilan mengungkapkan sejumlah rincian skandal korupsi berupa suap yang diberikan mantan pejabat Partai Populer sebagai imbalan terhadap diberikannya kontrak publik antara 1999-2005.

"Hari ini kita memulai lembar sejarah baru dalam demokrasi di Spanyol," kata Sanchez kepada parlemen.

Kubu Sosialis saat ini meraih 84 kursi dari total 350 kursi di parlemen. Menurut analis politik, PM Spanyol yang baru akan kesulitan untuk mengelola pemerintahan hingga bisa digelar pemilu lebih cepat karena Partai Sosialis adalah partai minoritas dan mereka tengah berseteru dengan kubu separatis Katalan dan kubu antikemapanan Podemos.

Pembelaan Rajoy

Sebenarnya mosi tak percaya pernah dilakukan tahun lalu, namun PM Rajoy selamat atas mosi itu karena pemerintahan pimpinannya berhasil bangkit keterpurukan akibat krisis ekonomi yang menyebabkan melonjaknya angka pengangguran serta ketidakadilan.

Sayangnya semua prestasi itu tercoreng oleh maraknya kasus korupsi yang melibatkan petinggi anggota Partai Populer.

Pekan lalu, Pengadilan Nasional menjatuhkan hukuman penjara terhadap 29 orang yang berkaitan dengan Partai Populer, termasuk mantan bendahara Partai Populer. Terungkap pula adanya dugaan aliran uang senilai 245 ribu euro ke kas Partai Populer yang dipergunakan untuk kampanye pemilu.

Skandal korupsi ini sempat menggiring PM Rajoy ke pengadilan sebagai saksi dan pengadilan menyimpulkan bahwa kesaksian Rajoy amat meragukan. Saat sesi debat sebelum digelar mosi tak percaya, Rajoy bersikeras bahwa skandal korupsi itu sama sekali tak melibatkan petinggi pemerintahan dan membela bahwa hanya sebagian kecil saja dari politisi Partai Populer yang melakukan korupsi.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top