Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pariwisata Penggerak Utama Ekonomi DIY

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Hingga triwulan III-2017, sektor pariwisata masih menjadi penggerak utama ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 55 persen atau sebesar 16,9 triliun rupiah. Pertumbuhan pariwisata di DIY juga menciptakan efek berganda atau multiplier effect, terutama penyerapan tenaga kerja sekitar 52 persen. "Wisata masih jadi penggerak utama ekonomi dan di sini ada peluang besar untuk terus digenjot dengan destinasi baru dan produk baru yang bertumpu pada ekonomi kretif," ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Budi Hanoto dalam pertemuan tahunan BI 2017 bertajuk Memperkuat Momentum Menuju Ekonomi DIY yang Inklusif di Yogyakarta, Kamis (14/12).

Budi mengatakan potensi ekonomi kreatif DIY ditopang kuat oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Indikasinya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DIY menempati urutan kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta. "Pariwisata Joglosemar yakni Jogja Solo Semarang musti ditingkatkan dan efisien belanja pemerintah juga musti terus dilakukan," katanya.

Dalam paparannya, Budi juga menyoroti pendanaan pemerintahan provinsi (pemprov) DIY yang masih mengandalkan dana transfer pusat hingga 58 persen sehingga sangat diperlukan penguatan pembiayaan melalui potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Belanja pegawai masih menjadi pengeluaran terbesar pemprov sebesar 70 persen dari total APBD. Sementara itu, Kepala Bappeda DIY, Tavip Agus R mengatakan realisasi kumulatif investasi penanaman modal asing (PMA) selama periode 2016 mencapai 114,11 persen atau mencapai sebesar 7,55 triliun rupiah dari yang direncanakan sebesar 6,62 triliun rupiah.

Minat investor asing masih terkonsentrasi pada sektor tersier 71,50 persen. Untuk investasi di sektor sekunder dan sektor primer masing-masing sebesar 20,26 persen dan 8,24 persen dari total realisasi PMA. "Dari realisasi investasi dan karakteristik masyarakat Jogja, Bappeda melihat potensi terbesar investasi di DIY adalah pengembangan fasilitas penunjang pendidikan dan itu nyambung juga dengan pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya. n YK/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top