Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Parah! Kebakaran Lahan di Nagan Raya Aceh Meluas hingga 20 Hektare, Penyebabnya Belum Diketahui

Foto : ANTARA/BPBD Nagan Raya

Petugas BPBD Nagan Raya melakukan pemadaman api di lahan yang terbakar di Gampong Puloe, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Selasa (24/5).

A   A   A   Pengaturan Font

BANDA ACEH - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan, luas kebakaran lahan di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, mencapai 20 hektare dalam dua lokasi, di tengah Provinsi Aceh yang mulai memasuki musim kemarau.

"Kondisi terakhir, api pada titik pertama sudah berhasil dipadamkan seluruhnya. Sedangkan pada titik kedua, api baru dapat dipadamkan 50 persen," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh, Sabtu (28/5) malam.

Ilyas menjelaskan, kebakaran lahan di Nagan Raya sudah mulai terjadi sejak Selasa (25/5) sekitar pukul 12.30 WIB, tepatnya di Gampong Puloe, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.

Total luas lahan yang terbakar mencapai 20 hektare. Kata Ilyas, lahan yang terbakar pada titik pertama dengan luas sekitar 7 hektare dan luas lahan di titik kedua sekitar 13 hektare.

"Pada hari Kamis (26/5) sekitar pukul 17.15 WIB ditemukan titik api baru yang berjarak 1 kilometer dari titik pertama, dan penyebabnya masih dalam penyelidikan," katanya.

Upaya yang dilakukan, kata Ilyas, BPBD Nagan Raya telah menurunkan satu unit mesin pompa air ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman, yang turut dibantu TNI/Polri serta masyarakat.

Pemadaman api masih terus berlangsung di lokasi kebakaran. Ada beberapa kendala yang dialami petugas di lapangan, seperti sumber air yang terbatas, lahan gambut yang susah padam, serta akses jalan.

"Untuk kendala petugas di lapangan, yaitu terbatasnya sumber air, umumnya lahan gambut dan akses jalan yang bergambut," katanya.

Sepanjang Mei 2022, BPBA mencatat delapan kali kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Aceh. Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Aceh Besar sebanyak dua kali, serta masing-masing satu kali di Aceh Tengah, Sabang, Aceh Jaya, Bener Meriah, Aceh Selatan dan Nagan Raya.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar menyebutkan bahwa Aceh sudah memasuki musim kemarau hingga September 2022. Sehingga warga diimbau waspada potensi kebakaran, baik kebakaran hutan dan lahan maupun permukiman.

"Ini sangat-sangat perlu diwaspadai. Pergerakan musim kemarau ini kita perkirakan sampai dengan September mendatang," kata Zakaria.

Bahkan, per hari ini BMKG mendeteksi delapan titik panas yang muncul di wilayah Aceh dengan tingkat kepercayaan sedang. Pemantauan titik panas menggunakan sensor Satelit NOAA, Terra, Aqua, dan Suomi NPP, sepanjang hari pada Sabtu (28/5) mulai pukul 00.00 WIB hingga 16.00 WIB.

"Ada lima titik panas terdeteksi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya dan tiga titik panas di Aceh Utara, yaitu dua titik panas di Kecamatan Nisam dan satu titik di Kecamatan Sawang," kata Zakaria.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top