Paradigma Pembangunan Harus Berbasis Inovasi
Membangun Inovasi I Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, dalam seminar bertema Membangun Inovasi di Era New Normal, di Jakarta, Senin (6/7).
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, menilai paradigma pembangunan terutama di sektor ekonomi harus berbasis inovasi atau innovation driven economy. Dengan dasar tersebut akan mampu membuat Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan rendah atau middle income trap.
"Indonesia harus menjadi innovation driven economy. Bangsa inovatif yang menguasai Iptek, mandiri, dan berdaya saing global," kata Bambang, dalam seminar bertema Membangun Inovasi di Era New Normal, di Jakarta, Senin (6/7).
Bambang menyebut selama ini Indonesia masih menerapkan resource driven economy atau bangsa dengan keterbatasan pengelolaan potensi Iptek dan inovasi. Penerapan konsep ekonomi tersebut lebih dominan memanfaatkan sumber daya alam saja, tanpa pengolahan dan intervensi teknologi yang berdampak pada peningkatan nilai tambah.
Daya Saing Global
Ia memaparkan kurangnya pelibatan inovasi dalam pembangunan berdampak pada rendahnya indeks daya saing global Indonesia. Berdasarkan data Global Index Report, indeks daya saing global Indonesia pada tahun 2019 berada di ranking 50 dengan skor 64,6. Sementara indeks inovasi global Indonesia pada tahun 2019 itu menempati posisi 85 dengan skor 29,8.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya