Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Lingkungan

Para Pemilik Hutan Hujan Tuntut Kompensasi ke Negara Kaya

Foto : EVARISTO SA / AFP

Para delegasi delapan negara Amerika Selatan saat KTT Amazon, di Pusat Konvensi Hanggar di Belem, Negara Bagian Para, Brasil, Rabu (9/8).

A   A   A   Pengaturan Font

BELEM - Belasan negara yang memiliki kawasan hutan hujan pada Rabu (9/8) membentuk pakta dalam pertemuan puncak, KTT Amazon, di Brasil, untuk menuntut negara-negara maju membantu dana pada negara-negara miskin dalam memerangi perubahan iklim dan melestarikan keanekaragaman hayati.

Dikutip dari The Straits Times, KTT Amazon menghasilkan pernyataan bersama bertajuk Bersatu untuk Hutan Kita yang dikeluarkan oleh Bolivia, Brasil, Kolombia, Republik Demokratik Kongo, Ekuador, Guyana, Indonesia, Peru, Republik Kongo, Saint Vincent, Grenadines, Suriname, dan Venezuela.

Amazon, Cekungan Kongo, dan Asia Tenggara adalah rumah bagi hutan hujan terbesar di dunia, ekosistem kritis yang menyerap karbon dioksida dan menampung keanekaragaman spesies yang liar.

Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, menyerukan KTT Amazon minggu ini dalam upaya untuk membentuk front persatuan di antara negara-negara hutan hujan ketika mereka terlibat dalam negosiasi internasional seperti KTT iklim Conference of the Parties 28 (COP28) PBB, yang akan diadakan akhir tahun ini.

"Kami akan ke COP28 dengan tujuan memberi tahu dunia kaya bahwa jika mereka ingin melestarikan hutan yang ada secara efektif, mereka perlu membayar uang tidak hanya untuk merawat kanopi, tetapi juga untuk merawat orang-orang yang tinggal di bawahnya," kata Lula.

Mekanisme Pembiayaan

Dalam pernyataan bersama, lusinan negara menyerukan agar mekanisme pembiayaan dikembangkan bagi dunia untuk membayar jasa yang disediakan oleh hutan.

Mereka menyatakan keprihatinan negara-negara kaya belum memenuhi janji untuk menyediakan 100 miliar dollar AS dalam pembiayaan iklim setiap tahunnya kepada negara-negara berkembang. Selain itu, mereka meminta negara maju untuk memenuhi komitmen yang ada untuk menyediakan 200 miliar dollar AS per tahun untuk pelestarian keanekaragaman hayati.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top