Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Cuaca Ekstrem - Pasokan Ikan di Pasar Semakin Terbatas

Para Nelayan Banten Dua Pekan Tidak Melaut

Foto : Azmi/Antara

Sejumlah perahu nelayan bersandar di dermaga di pantai Tanjung Kait, Kabupaten Tangerang.

A   A   A   Pengaturan Font

Selama cuaca ekstrem, nelayan hanya bisa menangkap kepiting dan rajungan pinggir laut menggunakan jaring. Yang memaksakan melaut tidak berani ke tengah.

TANGERANG - Sekitar 200 nelayan tradisional pesisir Tanjung Kait, Kabupaten Tangerang, sudah dua pekan tidak melaut karena cuaca buruk sesperti gelombang tinggi. "Sudah hampir dua pekan kami tidak melaut karena gelombang tinggi dalam cuaca ekstrem," ucap Jumadi (40), salah satu nelayan pesisir Tanjung Kait, di Tangerang, yang dipantau, Selasa (10/1).

Dia mengatakan para nelayan tradisional memilih tidak melaut karena risiko cukup tinggi yang bisa membahayakan keselamatan. Maka, tambahan tangkapan ikan sangat minim. "Bila dipaksain, kapal bisa pecah. Makanya kita diliburkan semua," katanya. Jumadi menyebutkan dengan tidak adanya aktivitas melaut untuk tangkap ikan, berimbas minimnya ketersediaan ikan segar di pasar.

Jumadi juga mengaku jumlah nelayan Tanjung Kait sekitar 200. Selama cuaca ekstrem dari awal 2023 mereka terpaksa meliburkan diri. Sementara itu, nelayan lainnya, Hadi (48), mengaku tetap nekat melaut meski dalam kondisi cuaca buruk. Namun, tidak berani sampai ke tengah laut.

"Selama cuaca ekstrem, kami hanya bisa menangkap kepiting dan rajungan di pinggir laut dengan jaring," tuturnya. Ia menambahkan, bila cuaca bagus setiap kali melaut menghasilkan 20 sampai 90 kilogram ikan tangkap.

Pergerakan Tanah
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top