Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hari Kebangkitan Lansia

Para Lansia Tetap Bisa Diberdayakan

Foto : ANTARA/HENDRA NURDIANSYAH

BERIKAN BANTUAN | Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani (tengah) didampingi Menteri Sosial, Idrus Marham secara simbolis memberikan bantuan kepada lansia di Markas Komando Paskhas TNI AU, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (5/7). Dalam kesempatan itu Menko PMK juga menanangkan Hari Kebangkitan Lanjut Usia.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Pemerintah mencanangkan Hari Kebangkitan Lanjut Usia. Pencanangan ini bertujuan untuk mendukung para lansia agar tetap produktif dan mampu hidup bersemangat dan sejahtera.

"Kami mencanangkan Hari Kebangkitan Lansia agar para lansia tetap bisa diberdayakan, tetap produktif dan bisa ikut menjaga keluarga sehingga tetap semangat, sehat, dan sejahtera," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, pada acara puncak peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ke-22 di Lapangan Paskhas TNI Angkatan Udara, Sleman, Yogyakarta, Kamis (5/7).

Puan mengatakan pencanangan Hari Kebangkitan Lansia sengaja dilakukan di DIY karena termasuk salah satu provinsi dengan jumlah lansia terbanyak.

Selain mendukung para lansia agar tetap produktif, menurut dia, pencanangan itu juga merupakan bagian dari bentuk penghormatan kepada para lansia atas pengabdian mereka kepada bangsa. "Pencanangan ini sebagai bentuk penghormatan atas pengabdian mereka kepada bangsa," kata Puan.

Bukan Beban

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Sosial, Idrus Marham, mengatakan orang lanjut usia bukan menjadi beban negara, tapi justru sebagai penyangga pembangunan dengan pengalaman yang mereka miliki dapat berperan nyata dalam pembangunan bangsa dan negara.

"Para lansia dengan kematangan pola hidup dan pikirnya merupakan penjaga nilai," kata Mensos.

Menurut Mensos, kesejahteraan lansia merupakan perhatian penting bagi negara, dan semua elemen bangsa. Karena lanjut usia memiliki peran nyata dalam pembangunan bangsa dan negara, serta tua adalah keniscayaan.

Lansia sebagai penduduk senior memiliki sejumlah kelebihan, yang bagaimanapun merupakan aset bagi generasi kini.

Berdasarkan data Sensus Ekonomi Nasional (Susesnas) Badan Pusat Statistik (BPS) 2017 menunjukkan jumlah lanjut usia sebanyak 23,4 juta jiwa 8,97 persen dari total penduduk Indonesia.

Diperkirakan, pada 2025 jumlah lansia mencapai 33,7 juta atau 11,8 persen dan pada 2035, sebanyak 48,2 juta dari jumlah penduduk 15,8 persen. "Karena itu, sejak awal negara berkepentingan agar tercipta kondisi sejahtera bagi lanjut usia," kata Mensos.

Untuk mendukung penguatan kesejahteraan lansia, Kemensos menyelenggarakan program Asistensi Sosial bagi Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) yang memberikan dana bantuan sosial sebesar 200 ribu rupiah setiap bulan. "Sejak 2017, dana bansos itu diberikan secara nontunai melalui bank negara yang ditunjuk dalam bentuk kartu Virtual Account Debet," pungkasnya.YK/E-3

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top