Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Para Ilmuwan Melacak Potensi Bencana Geologi di Bawah Tanah Afrika

Foto : Istimewa

Peta Afrika.

A   A   A   Pengaturan Font

Pengukuran diolah menjadi peta yang menunjukkan pergerakan tanah. Peta itu kemudian dikaitkan dengan sejumlah faktor pemicu longsor seperti curah hujan, gempa bumi, dan pembangunan perkotaan. Untuk memvisualisasikan dengan lebih baik bagaimana Bukavu telah berubah dalam beberapa dekade terakhir, tim peneliti juga menggunakan foto udara yang diambil selama lebih dari 70 tahun antara 1947 hingga 2018, yang diarsipkan di sebuah museum di Belgia.

Berfokus pada gerakan tanah longsor dari minggu ke minggu selama empat setengah tahun terakhir, para peneliti menemukan bahwa curah hujan, aktivitas tektonik, dan pembangunan perkotaan, semuanya berperan dalam perilaku tanah longsor sepanjang musim dan tahun. Di antara semua faktor, peneliti mencatat limpasan air sebagai faktor yang paling berkontribusi terhadap rayapan tanah. Air melemahkan batuan dengan menginfiltrasi pori-porinya. Di lingkungan perkotaan, infrastruktur seperti jalan, saluran air hujan, dan pipa yang rusak, dapat mengubah aliran air secara drastis, merendam dan membuat bagian lereng menjadi tidak stabil.

"Untuk pertama kalinya, kami dapat mendokumentasikan hubungan yang jelas antara pertumbuhan kota dan percepatan tanah longsor yang bergerak lambat [rayapan tanah]," kata Alexander Handwerger, ilmuwan tanah longsor di JPL dan rekan penulis studi tersebut.

Mengingat pertumbuhan perkotaan secara global saat ini terjadi pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak populasi pada akhirnya bermigrasi ke bentang alam yang berpotensi tidak aman untuk ditinggali seperti lereng bukit. Hal ini tentu menyebabkan akan lebih banyak orang akan terpapar bencana geologi. Atas dasar itu, Handwerger menilai pentingnya untuk memahami bagaimana pertumbuhan perkotaan memengaruhi permukaan bumi untuk merencanakan dan memitigasi risiko bagi masyarakat.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top