Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Panjat Tebing Jadi Tumpuan

Foto : BAY ISMOYO/AFP

gikuti sesi latihan I Atlet panjat tebing Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi yang lolos ke Olimpiade Paris mengikuti sesi latihan di Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Langkah bulu tangkis Indonesia terhenti di babak-babak awal Olimpiade Paris 2024. Setelah tunggal putra habis, giliran langkah ganda putra Fajar Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang terhenti di perempat final. Fajar/Rian takluk di tangan ganda nomor satu dunia asal Tiongkok Liang Wei Kang/Wang Chan 22-24, 22-24 di Porte de la Chapelle Arena, Kamis (1/8).

Dini hari tadi bertanding tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, jika kalah, habislah pebulu tangkis Indonesia. Indonesia kini bertumpu pada panjat tebing dan angkat besi untuk menjaga tradisi emas. Cabor panjat tebing Indonesia mempunyai para atlet kelas dunia, terutama di nomor speed yang diharapkan mampu meraih medali emas.

Indonesia dalam cabor panjat tebing nomor speed, diwakili empat atlet. Mereka adalah dua putra dan dua putrid. Mereka adalah Veddriq Leonardo, Rahmad Adi Mulyono, Rajiah Salsabillah, dan Desak Made Rita Kusumma Dewi.

"Keempat atlet telah menjalani persiapan yang sangat matang. Mereka telah menyelesaikan berbagai program latihan untuk memaksimalkan kemampuan teknis dan fisik," ujar pelatih panjat tebing Indonesia Hendra Basir.

Selain itu, juga fokus pada penguatan mental karena sangat krusial untuk performa di setiap pertandingan selama Olimpiade Paris 2024. Hendra yakin dengan persiapan matang ini. Dia akan mencapai hasil yang memuaskan di Olimpiade Paris 2024.

Keempat atlet wakil Indonesia dalam cabor panjat tebing tersebut juga turut menunjukkan rasa optimistis menghadapi Olimpiade Paris 2024. Veddriq Leonardo, yang paling terakhir memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris bersama Rajiah Salsabillah melalui babak kualifikasi. Dia menyatakan keyakinannya terhadap peluang Olimpiade Paris 2024. Sesuai dengan jadwal, panjat tebing akan berlangsung 5-10 Agustus.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI Ricky Soebagdja berkomentar tentang hasil buruk pebulu tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Ricky menilai bahwa para pemain terlihat kurang bisa mengeluarkan permainan terbaik.

"Semangat para pemain masih kurang terlebih saat dalam kondisi tertinggal sehingga sulit bangkit dari keterpurukan," ujarnya.

Dia melihat kekalahan ini karena tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik. Sementara itu, secara persiapan sudah benar-benar maksimal, tapi di lapangan belum keluar secara maksimal. Olimpiadedengan semua atmosfernya, memang berbeda dengan turnamen lain.

Beban dan tekanan besar dirasakan semua atlet. Siapa yang siap secara mental dan bisa mengatasi rasa takut, gugup dan demam panggung, akan menang. Berbicara skill dan teknis semua sudah sama. ben/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top