Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Postur Pembiayaan 2018

Panja Banggar Sepakati Penarikan Utang Rp430,2 Triliun

Foto : ISTIMEWA

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Rapat Panitia Kerja Badan Anggaran DPR RI menyetujui postur pembiayaan untuk menutup defisit anggaran dalam RA PBN 2018 sebesar 325,9 triliun rupiah yang diajukan oleh pemerintah. Karenanya, pemerintah berencana menarik utang baru tahun depan sebesar 430,2 triliun rupiah.

"Kita bisa menyetujui postur pembiayaan ini," kata Ketua Badan Anggaran DPR RI Aziz Syamsuddin seusai memimpin rapat Panitia Kerja membahas asumsi dasar, pendapatan, defisit dan pembiayaan di Jakarta, Senin (25/9). Postur pembiayaan utang dalam RA PBN 2018 tersebut dipenuhi melalui penerbitan Surat Berharga Negara (neto) sebesar 414,7 triliun rupiah dan pinjaman (neto) sebesar 15,5 triliun rupiah.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara memastikan porsi penerbitan SBN pada 2018 masih lebih banyak dari penerbitan obligasi dalam negeri. "Penerbitan SBN sebanyak 70 persen hingga 80 persen merupakan rupiah, valas hanya 20 persen hingga 30 persen. Penerbitan valas tidak terlalu banyak untuk mengantisipasi currency risk", kata Suahasil.

Dia menambahkan porsi pembiayaan secara keseluruhan sudah mempertimbangkan perubahan asumsi kurs dalam RA PBN 2018 dari 13.500 rupiah menjadi 13.400 rupiah per dollar AS. "Kami meminta adanya penetapan sesuai kurs baru, karena iuran internasional kita bayar dalam mata uang asing, sesuai asumsi terakhir 13.400 rupiah," ujar Suahasil.

Total porsi pembiayaan utang ini akan dimanfaatkan untuk pembiayaan investasi bagi pembangunan infrastruktur maupun pemberdayaan UMKM sebesar 65,7 triliun rupiah. Selain itu, porsi pembiayaan utang ini akan digunakan untuk pembiayaan pinjaman kepada BUMN dan pemda sebesar 6,7 triliun rupiah serta kewajiban pinjaman 1,1 triliun rupiah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top