Panglima TNI: TNI dan Polri Alat Perekat Perbedaan Bangsa
Pembekalan kepada 833 calon perwira remaja (Capaja) TNI dan Polri di Gedung Balai Sudirman, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Jumat (21/7).
JAKARTA - Sampai kapan pun bangsa Indonesia beragam sehingga junjung selalu profesionalisme dan kebinekaan. TNI dan Polri sebagai alat perekat perbedaan bangsa. Jangan sampai para prajurit TNI dan Polri sebagai perekat bangsa justru luntur wawasan kebangsaannya.
Menurut siaran persnya, hal tersebut disampaikan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat memberikan Panglima TNI mengucapkan selamat kepada 357 Capaja TNI AD, 94 TNI AL, 114 TNI AU, dan 268 Polri atas pencapaian sampai saat ini telah berhasil menyelesaikan pendidikan di kawah candradimuka dengan baik dan telah menjadi kebanggaan bagi keluarga dan masyarakat.
"Ini merupakan sebuah keberhasilan yang harus kalian syukuri. Keberhasilan ini barulah langkah kecil untuk sesuatu yang jauh lebih besar. Selama 4 tahun telah kalian lalui sebagai taruna untuk mencari bekal menuntut ilmu dan pada saatnya insya Allah nanti tanggal 26 Juli kalian dilantik akan menjadi perwira-perwira sebagai generasi penerus TNI dan Polri," ujarnya.
Laksamana TNI Yudo mengingatkan, jangan sekali-kali menjadi pengkhianat bangsa dengan menjual kehormatan diri prajurit. Karakter selanjutnya yang tidak kalah penting adalah perlunya pemimpin yang berjiwa gotong royong.
"Permasalahan negara dan bangsa ini tidak bisa kalian selesaikan sendiri. Ketika negara berperang TNI harus maju sebagai Trimatra dan juga membutuhkan bantuan dari rakyat untuk memenangkan pertempuran," ucapnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya