Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perawatan Alutsista -- Sebanyak 31 Rumah Warga Ciangsana Terdampak Ledakan

Panglima TNI Pastikan Evaluasi SOP Penyimpanan Amunisi

Foto : ANTARA/Rio Feisal

Tak ada korban ledakan -- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (tengah) didampingi jajarannya menyampaikan keterangan pers terkait ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya Ciangsana di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3). Panglima TNI menegaskan tidak ada korban akibat ledakan dan kebakaran yang terjadi pada Sabtu (30/3).

A   A   A   Pengaturan Font

KABUPATEN BOGOR - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto akan mengevaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) penyimpanan amunisi di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah).

Hal itu disampaikan Agus untuk menanggapi kebakaran Gudmurah Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (30/3). "Tentunya dengan kejadian ini kami akan mengevaluasi. Kami akan lebih, apabila amunisi sudah terkumpul, sistem pemeriksaan akan kami percepat, dan akan segera kami disposal (dibuang)," kata Agus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3).

Agus menekankan percepatan pembuangan ataupun peledakan akan dilakukan pihaknya agar peristiwa di Gudmurah Kodam Jaya, Kabupaten Bogor, tidak terulang kembali. "Itu saja (percepatan), karena ini kan kami sedang menunggu tahap-tahap tadi itu, tetapi sebelum waktu di-disposal sudah meledak karena tadi itu, sensitif tadi, ya, si amunisi tersebut," ujarnya.

Ia pun mengaku amunisi berjumlah 65 ton yang terdampak kebakaran Gudmurah merupakan amunisi yang telah kedaluwarsa dan mau dimusnahkan. "Kami masih tahap pemeriksaan, verifikasi tingkat pusat. Nanti apabila sudah diputuskan oleh Pangdam Jaya, baru di-disposal," katanya.

Agus menjelaskan amunisi-amunisi yang sudah kedaluwarsa di Gudmurah berasal dari sisa-sisa latihan atau temuan. "Dan secara sistematis sebenarnya amunisi-amunisi tersebut akan diledakkan, di-disposal (dibuang) namanya di Pameungpeuk (Kabupaten Garut, Jawa Barat). Tentunya melalui sistematis pemeriksaan dan sebagainya," katanya.

Agus juga menjelaskan sejak Minggu pukul 03.45 WIB, api kebakaran di Gudmurah Kodam Jaya sudah bisa dipadamkan. "Kemudian, langkah-langkah yang dilakukan pasca-ledakan, Pangdam Jaya dibantu oleh Satuan Jihandak (Penjinakan Bahan Peledak) dan POM (Polisi Militer) untuk melaksanakan penyisiran dan pembersihan di lokasi ledakan," jelasnya.

Ia pun mengatakan bahwa Satuan Teritorial telah mendata dan mengecek ke permukiman di sekitar ledakan. "Dan diharapkan apabila masyarakat menemukan serpihan atau selongsong agar dilaporkan ke aparat," katanya.

Panglima menyebut rumah warga yang terdampak akibat kebakaran Gudmurah akan diberikan ganti rugi.

Proses Pendinginan

Sebelumnya, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur menyatakan proses pendinginan kebakaran di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor selesai pada pukul 08.15 WIB.

"Kami menyatakan selesai karena memang titik api yang dari semalam tadi pagi pun masih di angka 85 derajat. Alhamdulillah sudah kami turunkan sampai titik aman," kata Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Pemkab Bogor mencatat sebanyak 31 rumah mengalami kerusakan terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana. "Data sementara ada 31 rumah yang terdampak berupa kaca pecah, plafon retak, atap retak/bolong," ungkap Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu usai melakukan asesmen langsung ke lokasi terdampak di Gunung Putri, Minggu.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengingatkan TNI Angkatan Darat (AD) terkait standar perawatan alat utama sistem senjata (alutsista). "TNI AD harus menyiapkan standar penanganan pengamanan pemeliharaan dan perawatan alutsista, terutama yang lokasi penyimpanannya berada di daerah padat penduduk, seperti yang terjadi di Bekasi kemarin (30/3).


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top