Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pangdam Udayana: Netralitas TNI di Pemilu Tak Bisa Ditawar

Foto : ANTARA/HO-Penerangan Kodam IX/Udayana

Panglima Komando Daerah IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi memberikan pengarahan terkait netralitas TNI dalam acara Jam Pimpinan yang digelar secara daring maupun luring di Ruang Rapat Utama Syafiudin, Makodam IX/Udayana, Denpasar, Senin (6/11).

A   A   A   Pengaturan Font

Denpasar - Panglima Komando Daerah IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi kembali menegaskan netralitas anggota TNI dalam kontestasi elektoral Pemilihan Umum 2024 merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar.

Penegasan itu disampaikan Pangdam Udayana saat memberikan pengarahan kepada seluruh Komandan Satuan dan Kepala Badan Pelaksana Jajaran Kodam IX/Udayana dalam acara Jam Pimpinan yang digelar secara daring maupun luring di Ruang Rapat Utama Syafiudin, Makodam IX/Udayana, Denpasar, Senin.

Pangdam sengaja mengadakan kegiatan tersebut dan mengumpulkan para pimpinan satuan di jajaran Kodam IX/Udayana, agar tidak bosan-bosannya para pimpinan satuan bawah memberikan penekanan terkait dengan netralitas TNI pada Pemilu 2024 sehingga para prajurit Kodam IX/Udayana benar-benar mengerti dan memahami makna dari netralitas.

Harfendi menyatakan dengan intensitas suhu politik saat ini berpengaruh terhadap banyak hal termasuk tugas-tugas pokok TNI khususnya aparat teritorial yang selalu bersentuhan dengan masyarakat.

Karena itu, kata Harfendi, segala dinamika politik di lapangan perlu disikapi dengan bijak serta dengan mempedomani instruksi dari komando atas, meskipun dengan dinamika dan kondisi di lapangan yang terkadang berbeda.

"Viralnya video penurunan alat sosialisasi yang terjadi beberapa waktu lalu saat kunjungan kenegaraan, dapat menjadi pembelajaran agar aparat TNI khususnya yang berada di lapangan dapat lebih berhati-hati saat melaksanakan tugas di lapangan. Sebab, memasuki tahun politik ini akan ada banyak kelompok masyarakat tertentu yang sangat sensitif, selaras dengan meningkatnya situasi politik," ungkap Pangdam.


Redaktur : andes
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top