Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pandemi Berkepanjangan, 3 dari 10 Orang di AS Hadapi Isu Kesehatan Mental

Foto : ANTARA/REUTERS/Andrew Kelly

Ilustrasi. Desiree Mohammadi merayakan setelah menerima vaksin PFIZER-BioNTech COVID-19 di Cohen Children's Medical Center karena vaksin disetujui untuk anak-anak berusia 5-11 tahun, di tengah pandemi penyakit virus corona, di New Hyde Park, New York, AS, Kamis (4/11/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Pada dasarnya mereka berupaya menyeimbangkan antara pekerja dengan merawat orang tua yang memiliki kebutuhan lebih banyak karena isolasi hubungan sosialnya, dan tentunya anak-anak mereka sendiri. Mungkin mereka, masih harus atau tidak, mendidik anak-anak di rumah, sambil mengatur kehidupan sosial mereka sendiri."

Tetapi sesungguhnya para psikolog mengatakan pandemi menimbulkan dampak pada semua orang.

Sebagian besar orang di Amerika memiliki kerabat dekat atau teman yang meninggal dunia karena Covid-19, atau menderita kasus yang sangat parah; banyak yang kehilangan pekerjaan; anak-anak lebih banyak melewatkan waktu bersama teman sebaya, sementara anak-anak yang lebih remaja tidak bisa merayakan hari terakhir sekolah dengan 'prom dance.' Tingkat perceraian juga naik.

Para pakar menyebut semua ini sebagai "trauma kolektif," dan salah satu alasan utama di balik semua ini adalah ketidakpastian.

Peneliti isu trauma di University of California di Irvine, Roxane Cohen Silver, mengatakan, "Ketika terjadi serangan teroris 11 September, atau musibah badai dan tornado, ada tanggal awal dan akhir kejadian. Apa yang dilakukan orang-orang setelah peristiwa-peristiwa itu adalah mencoba membangun kembali kehidupan mereka, mencoba pulih secara emosional. Dari apa yang kami lihat dalam fenomena terjadinya pandemi kali ini, tidak ada awal yang jelas, tidak ada waktu yang pasti kapan pandemi akan berakhir. Ini adalah stress yang kronis."
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top