Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pakistan, Yunani, Somalia Akan Masuk Anggota Dewan Keamanan PBB

Foto : Antara/Xinhua/Xie E

Menteri Luar Negeri Yunani Giorgos Gerapetritis (tengah) berbicara kepada pers setelah Yunani terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB di markas besar PBB di New York, (6/6/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Denmark, Yunani, Pakistan, Panama, dan Somalia dipilih melalui pemungutan suara rahasia pada hari Kamis (6/6) di Majelis Umum PBB untuk bertugas di Dewan Keamanan untuk masa jabatan 2025-2026.

Dikutip dari Barron, panel tertinggi PBB, yang bertugas menjaga perdamaian dan keamanan internasional ini terdiri dari 15 negara, termasuk lima anggota tetap yang memegang hak veto yaitu Inggris, Tiongkok, Prancis, Russia, dan Amerika Serikat.

Sepuluh anggota lainnya dipilih untuk masa jabatan dua tahun, setengahnya diperbarui setiap tahun. Lima negara yang dipilih pada hari Kamis tidak mempunyai lawan.

"Masa jabatan kami akan dipandu oleh komitmen penuh terhadap multilateralisme dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip hukum internasional yang tercantum dalam Piagam PBB," kata Menteri Luar Negeri Somalia, Ahmed Moallim Fiqi, yang bulan lalu menyerukan pemberangkatan misi PBB di negaranya dengan akhir tahun.

"Kami akan berusaha memperkuat kerja sama antara Dewan Keamanan dan organisasi regional, termasuk Uni Afrika," tambahnya.

Menteri Luar Negeri Yunani, Giorgios Gerapetritis, menyoroti bagaimana posisi negaranya yang "di persimpangan" tiga benua dapat membantu membangun jembatan antara utara dan selatan, timur dan barat. "Kami bercita-cita memberi makna baru pada gagasan penyelesaian sengketa secara damai," katanya.

Human Rights Watch mengecam pemungutan suara yang tidak kompetitif. "Pemilu yang tidak terbantahkan untuk mendapatkan kursi di Dewan Keamanan atau badan PBB lainnya merupakan olok-olok terhadap kata 'pemilihan'," kata Louis Charbonneau,direktur LSM PBB tersebut, di X.

"Negara-negara anggota harus memberikan pilihan pada diri mereka sendiri sehingga pemerintah yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia yang serius dapat ditolak," katanya.

Charbonneau mencatat, bagaimana sekutu Rusianya, Belarus, dikalahkan oleh Slovenia tahun lalu dalam pemilihan kompetitif untuk kursi kelompok regional Eropa Timur, ketika para anggotanya sangat menentang invasi Russia ke Ukraina.

Kelima negara yang masuk akan menggantikan Ekuador, Jepang, Malta, Mozambik, dan Swiss mulai 1 Januari 2025.

Mereka akan bergabung dengan lima anggota tidak tetap lainnya yang terpilih tahun lalu yaitu Aljazair, Guyana, Sierra Leone, Slovenia, dan Korea Selatan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top