Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bisnis Wisata

Paket "Jakarta Ramadan Hot Deals" Mampu Dongkrak Wisman

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meluncurkan Paket Jakarta Ramadan Hot Deals, yang merupakan rangkaian dari Jakarta Weekend Hot Deals Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018. Untuk mendongkrak tingkat hunian kamar hotel berbintang di Jakarta yang rendah pada masa Ramadan.

Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata, Kemenpar Anang Sutono mengatakan, paket Jakarta Ramadan Hot Deals merupakan strategi dengan menerapkan konsep sharing economy yaitu menjual barang atau jasa yang kurang peminatnya.

"Paket Jakarta Ramadan Hot Deals 2018 yang berlangsung selama tiga minggu selama Ramadan dimulai minggu pertama hingga berakhir seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri 1439 H dengan harga yang sangat terjangkau. Program Jakarta Ramadhan Hot Deals ViWI 2018 diikuti 15 tour operator dan 16 hotel bintang tiga, empat, dan lima di Jakarta," kata Anang, akhir pekan lalu.

Anang menjelaskan, Program Hot Deal ViWI 2018 merupakan satu di antara tiga program strategis yang dijalankan Kemepar dalam mencapai target kunjungan 17 juta wisman tahun ini. Dari program Hot Deal ViWI 2018 diproyeksikan akan didapatkan sebanyak 2,5 juta wisman atau sekitar 15 pesen dari target nasional.

Mencapai 75 Persen

Ketua Tim Pelaksana ViWI 2018 Hariyadi BS Sukamdani mengatakan Jakarta Ramadan Hot Deals yang berlangsung selama bulan Ramadhan 2018 akan mendongkrak tingkat hunian kamar (occupancy) hotel berbintang di Jakarta hingga mencapai 75 persen pada tahun ini.

"Bila tahun 2017 tingkat hunian kamar (occupancy) hotel berbintang di Jakarta rata-rata 63,26 persen atau naik sekitar 5 persen dibandingkan 2016 sebesar 58,29 persen, tahun ini kami proyeksi akan mencapai 75 persen. Kenaikan ini sangat signifikan dan juga akan berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau inbound di Jakarta," katanya.

Haryadi juga menjelaskan, tahun 2017 jumlah kedatangan wisman ke Jakarta (inbound) baik melalui Bandara Soekarno-Hatta dan pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 2,65 juta atau naik 5,81 persen dibandingkan tahun 2016 sebanyak 2,51 juta wisman. Kondisi ini, menurut Haryadi, harus menjadi perhatian bersama untuk menaikkan kunjungan wisman, paling tidak mengimbangi Bali yang tahun lalu mencapai 5,7 juta wisman.

mza/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top