Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pakar UGM Ungkap Padi Berpigmen Lebih Resisten terhadap Hama

Foto : ANTARA/Ahmad Subaidi

Petani menyemprotkan pestisida ke tanaman padi di persawahan Jalan Lingkar Selatan, Mataram, NTB, Kamis (23/2/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Pakar Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yekti Asih Purwestri mengemukakan berdasarkan hasil penelitiannya jenis padi yang memiliki kandungan pigmen cenderung lebih resisten terhadap hama penyebab gagal panen.

Yekti Asih melalui keterangan di Yogyakarta, Senin (6/11), mengatakan padi berpigmen seperti beras merah, cempo ireng, dan Inpari Arumba belum banyak dikonsumsi masyarakat.

"Kita lakukan penelitian dengan menginfeksi tanaman, kemudian kita cek bagaimana ketahanan tanaman terhadap bakteri. Kita temukan bahwa pari ireng dan cempo ireng itu mempunyai ketahanan atau resisten terhadap bakteri xoo," katanya.

Ia mengatakan padi berpigmen, seperti beras merah, cempo ireng, dan Inpari Arumba, kata dia, memang belum optimal menjadi konsumsi pokok masyarakat.

Padahal, katanya, selain resisten terhadap hama, kandungan nutrisilebih tinggi dan lebih rendah gula dibandingkan dengan beras putih.

Selain karena memiliki nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan padi putih, katanya, jenis padi juga dapat digunakan sebagai model tanaman untuk mempelajari mekanisme ketahanan terhadap stresbiotik dan abiotik.

"Padi itu juga dapat digunakan sebagai model tanaman untuk mempelajari mekanisme ketahanan terhadap stresbiotik dan abiotik," ujar dia.

Menurut dia, padi beras putih yang banyak diproduksi di Indonesia acap kali mengalami gagal panen akibat hama, seperti xanthomonas oryzae pv. oryzae atau hawardaun.

Hama tersebut menyebabkan sebagian daun berubah cokelat dan pertumbuhan padi tidak maksimal.

"Uniknya, penelitian mengungkap bahwa padi berpigmen jauh lebih resisten terhadap hama tersebut," ujar Yekti.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top